tirto.id - Sony merilis drone pertama mereka yakni Airpeak S1. Produk ini diklaim sebagai drone terkecil di dunia yang dilengkapi dengan kamera mirrorless Alpha. Drone mungil ini menjadi pilihan menarik bagi para kreator dan menjadi pesaing DJI karena memiliki kamera Alpha dengan lensa yang bisa ditukar.
Seperti dikutip The Verge, kamera ini dipasangkan dengan gimbal yang dirancang khusus untuk Airpeak dan konsumen harus membelinya secara terpisah.
Dengan kamera yang dipasangkan, drone memiliki waktu terbang sekitar 12 menit. Kelebihan utama lainnya yang juga menjadi nilai jualnya adalah kestabilan dan daya tahan terhadap angin. Airpeak dikatakan akan tetap stabil di angin dengan kekuatan hingga 44.7 mile per jam.
"Mengkombinasikan (drone) yang berukuran sangat kompak dengan sejumlah imaging canggih milik Sony, AI, dan teknologi robotik, S1 akan memungkinkan kreator konten, pencerita, dan profesional komersial untuk menangkap sesuatu yang mereka belum bisa tangkap sebelumnya," ujar Yang Cheng, Vice President, Imaging Solutions, Sony Electronics Inc. seperti dikutip dari PRNewsWire.
Drone yang memiliki bobot 2,53kg (termasuk kamera) ini bisa dioperasikan tidak hanya dengan controller namun juga bisa dari aplikasi bernama Airpeak Flight. Sayangnya, aplikasi baru tersedia untuk iOS.
Selain untuk mengoperasikan kamera, apps ini juga bisa untuk gimbal. Airpeak bisa dioperasikan oleh 1 orang dan juga 2 orang di model dual-operator. Satu untuk mengontrol penerbangan, satunya mengontrol kamera.
Dikutip dari TechRadar, Sonny meyakini bahwa dengan kombinasi 5 kamera stereo di dalamnya, 2 sensor infrared dan Vision Sensing Processor milik Sony, akan menghasilkan platform aerial yang mumpuni bagi kamera Alphanya.
Airpeak S1 dijual di harga sekitar 9.000 dolar AS dan dikapalkan dengan 2 pasang propeller, remote control, 2 baterai, dan charger. Gimbal yang khusus dirancang untuk drone buatan Jepang ini akan dijual terpisah.
Penulis: Shanti Dwi Jayanti
Editor: Alexander Haryanto