Menuju konten utama

Soal SBY dan Ma'ruf Amin, AHY: Saya Juga Bingung

Putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono sekaligus calon Gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono, berkomentar soal keterlibatan ayahnya dalam kasus dugaan penistaan agama.

Soal SBY dan Ma'ruf Amin, AHY: Saya Juga Bingung
Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut satu, Agus Harimurti Yudhoyono menjelaskan visi-misinya dalam acara Jakarta Young Voters Festival di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Selasa (31/1). Tirto.id/Andriansyah

tirto.id - Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut satu, Agus Harimurti Yudhoyono, akhirnya angkat bicara perihal dugaan keterlibatan ayahnya sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dalam kasus dugaan penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Agus merasa lucu mendengar pernyataan kuasa hukum Ahok, Humphrey Djemat, di persidangan kedelapan yang digelar kemarin (31/1). “Saya merasa lucu sekaligus menyayangkan mengapa dunia politik kita jadi tidak mendidik warga,” ucapnya kepada awak media di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat pada Rabu (1/2).

Agus mengaku kedatangannya ke markas Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada 7 Oktober 2016 adalah murni silaturahmi dan meminta doa restu untuk maju di ajang Pilkada DKI Jakarta 2017. “Saya waktu itu ke sana datang untuk minta nasihat-nasihat seputar kesejahteraan warga Jakarta dan pluralisme. Murni cuma itu,” jelas Agus.

Suami Annisa Pohan itu menyebut ucapan tim kuasa hukum Ahok merupakan penuduhan yang keluar dari konteks. Namun ia tidak mau ambil pusing akan dugaan-dugaan seperti itu, karena baginya masyarakat sudah bisa menilai mana yang benar dan mana yang dibuat-buat. “Masyarakat sekarang sudah cerdas. Saya yakin itu. Janganlah dibodoh-bodohi dengan isu yang semakin memperkeruh suasana,” ujarnya.

Lebih lanjut, Agus menyebut bahwa silaturahmi keagamaan tidak cuma dilakukan ke PBNU, namun juga ke komunitas-komunitas lain seperti Aisyiyah dan habib-ulama Assegaf di Bukit Duri. “Akhirnya saya juga bingung, kenapa kasus itu (dugaan SBY terlibat dalam kasus dugaan penistaan agama oleh Ahok –red) disangkutpautkan dengan silaturahmi saya ke PBNU?” tanyanya.

Ketika ditanya tentang SBY yang sempat “titip pesan” saat Agus-Sylvi bertandang ke PBNU, Agus menjawab pesan itu berupa salam hormat. “Pesan dan salam hormat sebagai sesama tokoh dan warga negara saja sih. Tidak ada pesan lain. Selain daripada itu, saya tegaskan itu fitnah,” ujarnya.

Babak baru permasalahan yang kembali menyeret Ahok bermula dari pernyataan Humphrey Djemat yang menyebut SBY menelepon Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) sekaligus Rais 'Aam PBNU, Ma’ruf Amin, agar MUI merilis fatwa penistaan agama kepada Ahok dan meminta agar kunjungan Agus-Sylvi pada 7 Oktober 2016 bisa diterima. Ketika dikonfirmasi perihal kebenaran hal tersebut, Agus memilih tidak banyak berkomentar. “Kalo itu ya tanya Pak SBY-lah,” jawabnya secara singkat.

Baca juga artikel terkait PENYADAPAN atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Politik
Reporter: Arya Adikristya
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Damianus Andreas