Menuju konten utama

Soal Rohingya, Presiden Pilih Fokus Beri Bantuan Kemanusiaan

Pemerintah Indonesia memilih fokus untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada etnis Rohingya, daripada mengutuk Myanmar melakukan 'pembersihan etnis' sebagaimana ditudingkan Malaysia.

Soal Rohingya, Presiden Pilih Fokus Beri Bantuan Kemanusiaan
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Gubernur Bali Made Mangku Pastika (kanan) menyambut kedatangan mantan Sekretaris Jenderal PBB, Kofi Annan dalam pembukaan Bali Democracy Forum (BDF) IX di Nusa Dua, Kamis (8/12). Kegiatan selama dua hari tersebut diikuti delegasi dari 94 negara dan sejumlah organisasi pengamat untuk berdiskusi tentang demokrasi, agama dan pluralisme sekaligus memperkuat kerja sama memperkuat demokrasi. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana.

tirto.id - Pemerintah Indonesia memilih fokus untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada etnis Rohingya, daripada mengutuk Myanmar melakukan 'pembersihan etnis' sebagaimana ditudingkan Malaysia.

Hal ini terungkap saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan dengan Mantan Sekjen PBB Kofi Annan selaku Ketua Advisory Committee Rakhine State di Badung International Convention Center (BICC) Nusa Dua Kabupaten Badung, Bali, Kamis (8/12/2016).

Presiden Jokowi bertemu Kofi Annan sekitar 40 menit menjelang acara Bali Democracy Forum IX di Bali International Convention Center, Badung. Kepada Kofi Annan, Presiden menanyakan apa saja yang bisa dilakukan untuk membantu menyelesaikan konflik yang terjadi di negara bagian Rakhine yang menjadi wilayah yang dihuni mayoritas muslim Rohingya

"Tadi berbicara banyak dan dalam diskusi tadi beliau [Kofi Annan] menyampaikan mengenai langkah-langkah yang perlu kita ambil dalam membantu (masalah) kemanusiaan yang ada di Rakhine State," katanya.

.

Untuk menindaklanjuti langkah Indonesia ini, Presiden Jokowi menyatakan telah memerintahkan para menterinya untuk menyiapkan bantuan secepat-cepatnya untuk bisa dikirim ke Myanmar. Bantuan kemanusiaan yang akan dikirim dalam waktu segera yakni dalam bentuk makanan dan selimut karena itulah yang dibutuhkan mereka saat ini.

"Itu memang yang dibutuhkan secepatnya, makanan dan selimut tapi tentu saja akan ada bantuan kedua yang bisa dalam bentuk dibangunnya sekolah misalnya," kata Presiden.

Menurut Jokowi, dalam pertemuan itu Kofi Annan memberikan apresiasi kepada Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia yang langsung menawarkan diri secara konkret untuk membantu konflik di Myanmar kepada Pemerintah Myanmar.

"Apresiasi kita sebagai negara muslim terbesar di dunia yang langsung bertanya kepada State Counselor Aung San Suuu Kui mengenai apa yang bisa kita lakukan," kata Jokowi.

Sumber: Antara

Baca juga artikel terkait BALI DEMOCRACY FORUM IX atau tulisan lainnya dari Agung DH

tirto.id - Politik
Reporter: Agung DH
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH