tirto.id - Pemerintah belum menentukan sikap untuk rencana menaikkan harga LPG 3 kg maupun bahan bakar minyak jenis pertalite. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengaku pemerintah masih melakukan kajian mendalam tentang rencana kenaikan dua komoditas tersebut.
“Saat sekarang kami masih mengkaji," kata Airlangga dalam keterangan usai rapat dengan Presiden Jokowi dan jajaran dalam Sidang Kabinet Paripurna tentang Antisipasi Situasi dan Perkembangan Ekonomi Dunia di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (5/4/2022).
Airlangga memastikan pemerintah akan segera mengumumkan harga baru BBM pertalite maupun harga gas 3 kilogram usai kajian selesai. Ia memastikan bahwa harga kedua barang tersebut masih belum berubah.
“Setelah kita kaji tentu akan kami umumkan, tapi saat sekarang belum,” kata Airlangga.
Pemerintah mewacanakan kenaikan harga pertalite dan LPG 3 kilogram pekan lalu. Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan mengaku pemerintah akan menaikkan harga pertalite dan gas melon secara bertahap usai pemerintah menaikkan harga pertamax.
Saat ini, harga BBM jenis pertalite belum mengalami perubahan atau ditetapkan stabil di harga Rp7.650 per liter. Sedangkan, harga LPG 3 kg masih mengacu kepada Keputusan Menteri ESDM Nomor 253.K/12/MEM/2020 mengenai Harga Patokan LPG Tabung 3 Kg.
Harga patokan LPG 3 kg ditetapkan berdasarkan harga indeks pasar LPG 3 kg (HIP LPG tabung 3 kg) yang berlaku pada bulan yang bersangkutan ditambah dengan biaya distribusi (termasuk penanganan) dan margin. Berdasarkan info pangan Jakarta, harga rata-rata gas LPG 3 kg masih dipatok di Rp21.000.
"Overall akan terjadi (kenaikan) nanti pertamax, pertalite, kalau premium belum. Juga gas yang 3 kg. Jadi bertahap, 1 April, nanti Juli, bulan September, itu nanti bertahap akan dilakukan oleh pemerintah," kata Luhut usai meninjau Depo LRT Jabodebek, Jumat (1/4/2022).
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz