tirto.id - Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono menjelaskan, monkeypox atau cacar monyet berasal dari inang utama yakni monyet. Menurutnya, sejauh ini belum ditemukan inang utamanya di Indonesia.
"Sejauh yang kami ketahui, hewan ini tidak ada di Indonesia. Adanya di Afrika. Di Indonesia kami belum menemukan inang atau tempat infeksi untuk monkeyvox," ujarnya dalam rangka Hari Hipertensi Sedunia di kantor Kemenkes RI, Jakarta Selatan, Jumat (17/5/2019).
Ia mengatakan, wilayah terjangkit Monkeypox secara global yaitu Afrika Tengah dan Barat di Republik Demokratik Kongo, Republik Kongo, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Nigeria, Ivory Coast, Liberia, Sierra Leone, Gabon dan Sudan Selatan.
"Kenapa monkeypox bisa menjangkiti manusia, itu karena faktor kebiasaan masyarakat di sana," ujarnya.
Lebih lanjut ia juga menyebutkan, belum menemukan mekanisme penularan dari manusia ke manusia, selain dari hewan ke manusia.
Ia mengimbau masyarakat untuk tetap tenang kendati waspada itu perlu. Serta pro-aktif memeriksa sekitarnya yang baru pulang dari daerah-daerah berpotensi tertular virus tersebut.
"Apabila di dalam 4 hari sampai 21 hari setelah kepulangan yang bersangkutan ada gejala panas, kemudian pegal-pegal, sakit kepala hebat, dan pembesaran kelenjar getah bening di ketiak atau di tempat lain, dan kulitnya melepuh. Agar segera dibawa ke Fasyankes (fasilitas layanan kesehatan) untuk diperiksa," tukasnya.
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno