tirto.id - Andi Arief datang ke kantor Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk menjalani rehabilitasi akibat ketergantungan sabu-sabu.
Kehadirannya juga untuk mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menjalani rehabilitasi dan di mana tempat rehabilitasi akan dilakukan.
Wasekjen Partai Demokrat itu datang sekitar pukul 14.59 WIB dengan mengenakan kemeja batik berwarna hitam-biru bercorak dan celana kain warna hitam.
Ketika turun dari mobil, Andi enggan menjawab pertanyaan yang dilontarkan jurnalis dan sempat terjadi dorong-mendorong antara jurnalis dengan petugas keamanan Andi Arief hingga ke lobi gedung.
Di sela keramaian, sosok yang kerap memantik kegaduhan itu sempat mengatakan dirinya sehat.
“Alhamdulillah, saya sudah sehat,” ucap dia.
Pukul 15.51 WIB, Andi keluar dari gedung utama, ia hendak menuju ke gedung Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri untuk menjalani cek kesehatan oleh dokter dari pihak Bareskrim dan BNN.
Andi sempat melontarkan pernyataan serta pesan untuk Mahfud MD agar tidak sembarangan bicara mengenai perkara dirinya.
“Sampaikan pada Mahfud MD, jangan asbun. Jangan asal bunyi!” kata Andi.
Ia juga mengklaim dirinya bukan seorang kriminal.
“Saya dinyatakan bukan kriminal. Cukup. I'm not a criminal!" ujar Andi.
Kini Andi masih dalam pemeriksaan kesehatan oleh tim medis sebelum diputuskan berapa lama ia harus menjalani rehabilitasi.
Wasekjen Partai Demokrat, Rachland Nashidik turut hadir kali ini.
“Saya mengantarkan sahabat saya, Andi Arief, untuk melakukan proses medis. Dia bukanlah kriminal, bukan pelaku kejahatan. Dalam hal ini korbannya adalah dirinya sendiri,” tutur dia.
Ketika ditanya apakah cuitan Andi Arief yang akan menuntut Mahfud MD melalui jalur hukum, di bawah pengaruh narkoba, Rachland menjawab singkat.
“Tidak penting, Anda ikut-ikutan pendapat Mahfud yang sudah saya putuskan di program Indonesia Lawyer Club (ILC).
Dalam cuitan di Twitter, Andi juga tetapi juga mengancam mencabut gelar profesor yang ada di Mahfud MD.
"Pak Prof @mohmahfudmd, anda jangan berspekulasi dan sok tahu soal kejadian yang sedang saya alami. Saya bisa tuntut anda dalam jalur hukum dan meminta lembaga yang memberi anda gelar profesor mencabut gelar itu karena sok tahu dan sok bener," tulis dia pada akun @AndiArief__ yang diunggah pada pukul 11.39 WIB, hari ini.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Nur Hidayah Perwitasari