tirto.id - Dalam Debat Cagub DKI Jakarta 2017 II sesi ketiga, moderator Eko Prasojo menanyakan strategi pasangan calon untuk memastikan akses dan kualitas air bersih yang bisa dinikmati oleh warga kepada pasangan calon nomor urut dua Ahok-Djarot.
Ahok menekankan mengenai isu akses air bersih memang dikuasai oleh swasta, tetapi pihaknya memastikan bahwa melalui program Public Service Obligation (PSO) setelah bernegosiasi dengan Palija dan Aetra akan membuat program subsidi air bersih.
"Kami sadar yang begitu-begitu (isu air) diurus oleh swasta, ya kami menghargai peran swasta. Kami sudah melakukan Public Service Obligation, yakni subsidi warga artinya warga yang mampu membayar lebih, dan yang tidak mampu disubsidi," tegas Ahok dalam Debat Cagub DKI Jakarta, di Hotel Bidakara Jakarta, Jumat (27/1/2017).
Ahok memaparkan bahwa persoalan warga miskin yang tidak mampu mendapatkan akses air bersih itu karena warga tidak bisa membayar biaya pemasangan yang memang cukup tinggi.
"Kami sedang kerjakan program itu dan kami yakin target pasti tercapai," ujarnya.
Sedangkan menanggapi pertanyaan dari pasangan calon lain mengenai mengatasi kemacetan, Ahok mengatakan telah membangun sistem transportasi berbasis kereta api.
"Kami sudah menyiapkan 50 trayek baru dan akan menambah 77 lagi, kenapa belum terlihat hasilnya, karena kami tidak ingin impor," jelasnya.
Menanggapi pertanyaan pasangan calon lain tentang penataan kota, Ahok juga menjelaskan terkait isu sampah akan membangun BUMD hingga Februari ini.
Djarot menambahkan mengenai reformasi birokrasi, untuk pelayan pemerintah agar tidak korupsi.
"Jangan korupsi, warga Jakarta butuh pelayanan yang cepat dan bebas pungli," tegasnya.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri