tirto.id - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera menilai pernyataan Waketum Nasdem Ahmad Ali yang meminta Anies Baswedan tidak memilih calon wakil presiden yang berasal dari partai politik, sebatas usulan.
Pasalnya, kata dia, dalam piagam Koalisi Perubahan yang ditandatangani tiga ketua umum partai yaitu Nasdem, PKS dan Demokrat, hanya Anies Baswedan yang berhak menentukan cawapresnya.
"Pertama, yang memilih itu Mas Anies Baswedan. Itu ada di piagam kerja sama. Jadi, usulan Nasdem, PKS, Demokrat, monggo saja," kata Mardani saat dihubungi reporter Tirto, Selasa (1/8/2023).
PKS, kata dia, tidak menjadi soal ihwal cawapres yang dipilih Anies, baik dari parpol maupun non-parpol cawapres selama mengokohkan koalisi dan memberikan dampak kemenangan.
"Saya yakin semua parpol setuju, kok, asal punya dampak pada kemenangan. Tidak perlu dikotomi dari parpol maupun luar parpol. Dua-duanya punya hak," ucap Mardani.
Mardani juga memastikan anggota Koalisi Perubahan saat ini masih solid. Menurutnya, pernyataan Ahmad Ali yang menyatakan hanya Nasdem yang rutin memberikan sambutan ketika Anies berkunjung ke daerah, keliru.
Mardani menyebut kurangnya jalan bersama anggota Koalisi Perubahan dikarenakan belum adanya Sekretariat Bersama (Sekber), sehingga susah berkoordinasi.
"Kemarin PKS di Bekasi sebelumnya Bogor. Semuanya jalan dan kadang-kadang belum bertiga karena memang belum ada Sekber sehingga belum ada koordinasinya. Saat Nasdem bikin, PKS dan Demokrat lagi ada acara. Susah, nanti kalau ada sekbernya rapi, kok," tutur Mardani.
Ia meyakini pernyataan Ahmad Ali itu hanya peringatan agar tiga parpol yang tergabung dalam koalisi pendukung Anies makin solid.
"Mungkin mengingatkan biar lebih solid, tetapi solidaritas kita terus terjaga karena Mas Anies Baswedan figur pengikat yang berakhlak, santun, mau mendengar. Jadi, luar biasa," pungkas Mardani.
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Reja Hidayat