tirto.id - Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212 mengatakan estimasi peserta yang hadir dalam Reuni Mujahid 212 sebanyak 1 juta orang. Namun, dirinya berharap peserta yang hadir dalam giat itu mencapai 10 juta orang.
“Estimasi peserta Insya Allah kurang lebih 1 juta umat. Akan kami update informasinya. Kan bisa kurangnya 100 orang, lebihnya [bisa mencapai] 10 juta orang. Kan namanya kurang lebih," kata dia saat konferensi pers persiapan acara Reuni 212, di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Jumat (29/11/2019).
Slamet mengklaim pada acara Reuni 212 tahun lalu, diperkirakan yang hadir sebanyak 4,3 juta orang. Namun berdasarkan laporan yang masuk kepada dia, sebanyak 13,4 juta orang yang hadir.
Pria yang juga juru bicara Front Pembela Islam (FPI) itu menjelaskan persiapan acara Reuni 212 hampir mencapai 90 persen. Sejumlah perizinan dan rekomendasi dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan pihak kepolisian telah dikantongi panitia.
Acara Reuni 212 nantinya akan diselenggarakan di kawasan Monas, Jakarta Pusat, pada Senin, 2 Desember 2019. Giat tersebut rencananya akan dimulai dengan salat tahajud sekitar pukul 02.30 WIB, kemudian dilanjutkan salat subuh dan berakhir pukul 08.30 WIB.
Panitia akan menerjunkan petugas kebersihan sebanyak 450 orang dan keamanan internal sebanyak 8000 orang.
"Dibantu juga dengan petugas kepolisian," ucap dia.
Slamet sangat menyesalkan terhadap sejumlah pihak yang merasa phobia terhadap gerakan 212 melakukan penggiringan opini secara sistematis untuk membatalkan acara tersebut.
Masalah yang dikeluhkan Slamet, misal memasang spanduk, ajakan untuk tidak menghadiri acara, membatalkan bus yang disewa, hingga mendesak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mencabut izin acara itu.
"Tak sedikit komentar-komentar negatif terutama di media sosial. Kami sangat sesalkan aksi-aksi ini," sesal dia.
Slamet pun mengimbau kepada seluruh masyarakat yang akan menghadiri giat reuni 212 ini untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan.
"Serta menjaga ketertiban, kedamaian, dan kebersihan selama acara berlangsung," kata dia.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Abdul Aziz