tirto.id - Jika ada siswa yang berhak mendaftarkan diri melalui jalur SNMPTN kemudian memilih tidak menggunakan haknya, maka sekolah bisa menggantikan dengan siswa lain sesuai dengan pemeringkatan yang ada.
Hal ini disampaikan Agung Purwanto, Kepala Humas dan Protokol Universitas Jember pada sosialisasi penerimaan mahasiswa baru jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2020.
"Namun perlu diingat, hendaknya sekolah sejak awal melakukan pemetaan agar mengetahui dengan pasti siapa siswanya yang memang berniat tidak mendaftarkan diri di jalur SNMPTN 2020 agar terhindar dari permasalahan di kemudian hari,” jelas Agung Purwanto.
Hal tersebut muncul mengingat di pendaftaran jalur SNMPTN 2020 pihak sekolah diminta untuk menyusun pemeringkatan siswanya sesuai dengan akreditasi yang diperoleh oleh sekolah. Dimana sekolah dengan akreditasi A maka 40 persen siswa terbaiknya bisa mendaftarkan diri ke jalur SNMPTN.
Sekolah dengan akreditasi B maka 25 persen siswa terbaiknya bisa mendaftarkan diri, sementara sekolah dengan akreditasi C hanya memperoleh kuota 5 persen siswa terbaiknya yang bisa mendaftarkan diri.
Dalam kenyataan, tidak semua siswa yang berhak mendaftarkan diri melalui jalur SNMPTN menggunakan haknya. Misalnya karena yang bersangkutan ingin mendaftarkan diri ke sekolah kedinasan, memilih kuliah di luar negeri atau malah sejak awal mantap kuliah di perguruan tinggi swasta.
Kepala Humas dan Protokol Universitas Jember lantas menambahkan penjelasannya. “Jadi, setelah mendaftarkan diri untuk mendapatkan akun LTMPT maka tugas sekolah memasukkan data seluruh siswanya dan melakukan pemeringkatan sesuai akreditasi yang didapat sekolah. Proses ini dilakukan 13 Januari hingga 6 Februari 2020 nanti,” jelas Agung Purwanto.
Pria yang juga dosen di Program Studi Hubungan Internasional FISIP Universitas Jember ini lantas mengingatkan sekolah berikut siswa agar segera mendaftarkan diri untuk mendapatkan akun LTMPT, mengingat masa pendaftaran akun LTMPT melalui laman portal.ltmpt.ac.id akan ditutup pada 7 Januari 2020 nanti.
Pertanyaan yang juga mengemuka adalah apakah siswa boleh memilih program studi di PTN yang berbeda dengan jurusannya saat sekolah.
Menanggapi pertanyaan ini Agung Purwanto menyarankan agar siswa tidak melakukan lintas minat.
“Sebaiknya siswa memilih program studi di PTN yang sesuai dengan jurusannya di SMA dan MA, atau SMK. Oleh karena itu carilah informasi informasi sebanyak-sebanyaknya mengenai program studi yang akan dipilih. Silahkan juga menghubungi Humas dan Protokol Universitas Jember jika ingin berkonsultasi mengenai SNMPTN dan SBMPTN 2020,” pungkas Agung Purwanto saat ditemui di Kampus Tegalboto Kamis (12/12/2019).
Editor: Dipna Videlia Putsanra