Menuju konten utama

Sinopsis Melodi Monolog Andien-DAN LALU, Rayakan 22 Tahun Berkarya

Sinopsis Melodi Monolog Andien-DAN LALU untuk merayakan 22 tahun berkarya di dunia musik. Saksikan di Vidio.

Sinopsis Melodi Monolog Andien-DAN LALU, Rayakan 22 Tahun Berkarya
Andin dan Lalu Melodi Monolog 22 Tahun Berkarya. instagram/andiesnaisyah

tirto.id - Bertepatan dengan 22 tahun berkarya sebagai seniman musik, Andien Aisyah menerbitkan sebuah karya monolog DAN LALU. Andien akan mengajak kamu dalam perjalanan memori perjalanannya dalam berkarya di Indonesia.

Melansir dari laman Vidio.com., konsep pertunjukan ini diambil dari proses Andien mencatat mimpi dan menyelami imajinasinya. Setiap lagu dalam pertunjukan ini, akan dikemas dalam bentuk narasi-narasi yang reflektif, mengajak penonton yang menyaksikan pertunjukan ini ikut berefleksi dan bercermin ke dalam diri.

Melodi Monolog berisi pertunjukan 12 lagu Andien yang terbagi dalam tiga fase perjalanan, yakni Mulai, Lerai, dan Sampai. Ketiganya terangkai untuk mengisahkan fase perjalanan panjang anak manusia dalam kehidupan yang prosesnya nanti akan memancing pertanyaan “Dan Lalu?”

Lagu-lagu yang dibawakan Andien dalam Melodi Monolog dikemas dalam wujud narasi-narasi yang reflektif. Lagu-lagu ini bermaksud mengajak penikmat karyanya untu turut berefleksi dan bercermin ke dalam diri.

Sutradara Melodi Monolog ini adalah Shadtoto Prasetio. Karya-karyanya khas dengan adegan dramatis. Konsep pelaksanaan Melodi Monolog adalah live recorder dari hutan De Djawatan, Banyuwangi, Jawa Timur. Pertunjukan ini berdurasai 45 menit.

Latar yang diambil dari pertunjukan ini memang sangat melekat dengan alam dan bumi karena menurut Andien sendiri alam adalah tempat kita memulai segalanya. Lagu-lagu yang dibawakan Andien dalam lagu ini memiliki kesan berbeda dari versi asli karena diaransemen ulang oleh music director Lie Indra Prekasa.

Perjalanan musik 22 tahun Andien ini dikemas dengan dimensi yang lebih mendalam dan spiritual. Selain itu, dalam Melodi Monolog ini Andien berinteraksi dengan penari-penari yang gerakkannya dikoreografi oleh Alisa Soelaeman.

Penggarapan karya ini spesial dari berbagai sisi. Mulai dari pengambilan objek, penyiapan koreografi, aransemen musik hingga fashion yang dipakai oleh Andien. Andien memilih menggunakan pakaian daur ulang. Pakaian yang ia kenakan adalah gabungan empat gaun yang ia pakai dalam konser-konsernya terdahulu.

Karya film monolog Andien dapat disaksikan melalui Vidio.com.

Andien Aisyah adalah salah satu seniman Indonesia dengan sejumlah torekan karya di belantika musik Indonesia. Andien memiliki nama lengkap Andini Aisyah Hariadi. Ia lahir di Jakarta, 25 Agustus 1985.

Penyanyi beraliran jazz ini menggelar debut perdananya pada Februari 2000 dengan album berjudul Bisikan Hati. Menyusul album Bisikan Hati, pada tahun 2002 Andien kembali meluncurkan album baru yang berjudul Kinnanti. Tak berhenti di situ, pada tahun 2005 Andien merilis album baru yang berjudul Gemintang.

Karier solo Andien yang sukses tak lantas membuatnya berhenti begitu saja. Ia melebarkan sayap di kancah musik dengan membentuk vokal grup dengan nama 5 Wanita. Vokal grup 5 Wanita beranggotakan Andien, Nina Tamam, Iga Mawarni, Yuni Shara dan Rika Roeslan. Andien termasuk senior dalam dunia musik lantaran telah memulai karier pada tahun 2000.

Baca juga artikel terkait ANDIEN atau tulisan lainnya dari Nurul Azizah

tirto.id - Musik
Kontributor: Nurul Azizah
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Yantina Debora