Menuju konten utama

Sinopsis Film Animasi Lightyear: Mengapa dilarang Tayang di UEA?

Film animasi Lightyear (2022) dilarang tayang di Uni Emirat Arab (UEA) lantaran ada adegan berbau LGBT. Berikut sinopsis film prekuel Toy Story ini.

Sinopsis Film Animasi Lightyear: Mengapa dilarang Tayang di UEA?
Lightyear. foto/imdb

tirto.id - Film animasi Lightyear (2022) dilarang tayang di Uni Emirat Arab (UEA) lantaran ada adegan berbau LGBT. Lantas, bagaimana sebenarnya sinopsis film ini?

Lightyear merupakan prekuel dari film animasi legendaris Toy Story. Harapannya, film ini dapat menjaga kisah Toy Story agar tetap hidup.

Tujuan adanya film ini adalah untuk memberikan orientasi konteks terhadap tokoh utama Buzz Lightyear, yang telah dipuja oleh para penggemarnya selama beberapa tahun ke belakang.

Film produksi studio kenamaan Pixar ini disutradarai oleh Angus MacLane. Adapun naskah ceritanya ditulis oleh Matthew Aldrich, Jason Headley, serta MacLane sendiri.

Sama seperti di film Toy Story, nama tokoh utama film ini juga Buzz Lightyear. Akan tetapi, pengisi suara sosok Buzz yang karismatik itu bukan lagi Tim Allen. Aktor Chris Evans yang kemudian menggantikan peran tersebut.

Evans sendiri merupakan aktor kawakan yang terkenal setelah memerankan tokoh Captain America dalam serial Marvel Cinematic Universe. Kurang lebih sudah 10 tahun sejak aktor berkebangsaan Amerika Serikat itu membintangi serial bertema pahlawan tersebut.

Lightyear ditengarai bakal meraup sukses besar. Sebab, dilansir akun Youtube resmi studio Pixar, trailer film ini sudah diputar sebanyak 17 juta kali.

Rencananya, film ini akan ditayangkan perdana di Amerika Serikat (AS) pada 17 Juni mendatang. Namun, beberapa negara yang mayoritas penduduknya muslim sudah memutuskan melarang penayangan film ini di bioskop, termasuk Uni Emirat Arab.

Sinopsis Film Lightyear yang Dilarang Tayang di UEA

Film ini bermula ketika seorang astronot muda bernama Buzz Lightyear diperintahkan untuk menjalankan misi rahasia ke luar angkasa.

Buzz lantas melakukan perjalanan bersama timnya yang tergabung dalam Unit Perlindungan Alam Semesta korps Space Ranger Aliansi Intergalaksi.

Menariknya, selain bersama astronot lain, Buzz juga ditemani oleh seekor kucing bernama Fox. Sedikit banyak, tantangan-tantangan yang dihadapi Buzz dapat dipecahkan berkat bantuan Fox.

Di tengah perjalanan, Buzz sempat mengalami beberapa kendala. Timnya mendapat serangan dari para robot jahat yang hendak menguasai dunia.

Beberapa kali Buzz mendapat serangan dari para robot jahat tersebut. Bahkan, di tengah misi, dirinya dan tim sempat tersesat di planet antah-berantah.

Rencana awal Buzz pun kacau-balau. Ia mesti menemukan cara agar dapat mengalahkan musuh dan keluar dari planet asing yang menjebaknya.

Di samping itu, mereka juga mesti kembali menjalankan misi semula, yaitu menyelamatkan alam semesta.

Mengapa Lightyear Dilarang di Uni Emirat Arab?

Dalam proses distribusinya, film ini mendapat beberapa penolakan. Bahkan, beberapa negara Islam telah memutuskan untuk melarang penayangan film prekuel Toy Story ini. Salah satunya adalah Uni Emirat Arab (UEA).

UEA menjatuhkan putusan setelah mengetahui bahwa Malaysia juga melarang film tersebut. Pelarangan ini diumumkan melalui Kantor Pengaturan Media Kementerian Pemuda dan Kebudayaan negara itu.

"[Film Lightyear] tidak dilisensikan untuk pemutaran publik di semua bioskop di UEA karena melanggar standar konten media negara itu. Kantor mengonfirmasi bahwa semua film yang diputar di bioskop di seluruh negeri tunduk pada tindak lanjut dan evaluasi sebelum tanggal pemutaran kepada publik, untuk memastikan keamanan konten yang beredar sesuai dengan klasifikasi usia yang sesuai,” demikian pernyataan resmi seperti dilansir akun resmi Twitter Kementerian Pemuda dan Kebudayaan UEA.

Pelarangan ini diduga lantaran adanya adegan berbau LGBT. Dalam film tersebut, terdapat scene ciuman antara Alisha Hawthorne (Uzo Aduba) dengan pasangannya, yang merupakan sesama wanita.

Terkait pelarangan tersebut, Evans sebagai pengisi suara tokoh utama film ini juga ikut berkomentar. Ia mengaku kecewa setelah mendengar salah satu adegan dalam filmnya di permasalahkan di beberapa negara.

“Seluruh tim produksi Lightyear berupaya terlibat upaya progresif mendorong inklusi sosial. Tentu saya frustasi karena masih ada beberapa wilayah yang tidak menganggapnya sebagai hal positif,” ujarnya ketika diwawancarai Vanity Fair.

Di Indonesia sendiri, belum ada pernyataan resmi mengenai kebijakan penayangan Lightyear. Namun, kemungkinan besar penayangan film ini juga akan dilarang di Tanah Air.

Andai pada akhirnya dilarang tayang di bioskop, film Lightyear masih mungkin beredar di Tanah Air melalui platform streaming Disney+.

Baca juga artikel terkait FILM LIGHTYEAR atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Film
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Iswara N Raditya