tirto.id - Nama Yusril Ihza Mahendra santer dikabarkan menjadi salah satu kandidat Cawapres untuk Prabowo Subianto di Pemilu 2024 setelah diketahui mengurus Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) di kepolisian.
Terkait hal tersebut, ia menyatakan hanya sebagai persiapan saja apabila sewaktu-waktu dipanggil Ketua Umum Gerindra alias Prabowo untuk menjadi Cawapres.
Pada kesempatan sebelumnya, Yusril Ihza Mahendra juga sudah menyatakan kesediaan menjadi Cawapres, bahkan sejak 1999 silam.
"Kalau ditanya untuk menjadi calon wakil presiden, saya sudah siap sejak tahun 1999," ujar Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) itu seperti dikutip Antara News.
Selain itu, Sekjen PBB, Afriansyah Noor juga pernah menyatakan kalau PBB memang mendorong Yusril sebagai calon wakil presiden Prabowo.
”Kalau kami dari PBB memang terus berikhtiar untuk mengusulkan Prof Yusril sebagai pendamping Bakal Calon Wakil Presiden (Bacawapres) untuk Prabowo Subianto,” kata Afriansyah dalam keterangan tertulis pada Senin, 4 September 2023.
Selama ini, Yusril mempunyai pengalaman menarik sebagai penulis pidato 3 presiden sekaligus, yakni era Soeharto, BJ. Habibie, serta Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Saya juga menyiapkan bahan apa yang akan dijadikan dalam rapat kabinet," katanya.
Akar Silsilah Keluarga Yusril Ihza Mahendra
Yusril Ihza Mahendra lahir di Lalang, Manggar, Belitung Timur, pada 5 Februari 1956. Tokoh yang kini berusia 67 tahun itu terkenal sebagai pengacara, pakar hukum tata negara, politikus, hingga intelektual Indonesia.
Ia menamatkan pendidikan tinggi di Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Lalu melanjutkan ke University of the Punjab, Pakistan, serta meraih gelar doktor di Universitas Sains Malaysia.
Yusril mengawali karier sebagai dosen di Universitas Indonesia. Dia mengajar mata kuliah Hukum Tata Negara, Teori Ilmu Hukum, dan Filsafat Hukum.
Selain itu, ia juga aktif di sejumlah organisasi Islam, di antaranya Muhammadiyah, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, dan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), hingga membuatnya mengenal Mohammad Natsir.
Dalam buku Natsir Dan Kemajemukan Bangsa, Yusril menuliskan tindakan dan pemikiran Natsir saat menjadi anggota KNIP, anggota DPR, pemimpin Masyumi, dan sebagainya, bisa menjadi panutan bagi para pengikutnya dalam pergerakan politik tentang bagaimana menanggapi perkembangan sosial politik yang terjadi.
Di dunia pemerintahan, Yusril Ihza Mahendra pernah menjadi Menteri Hukum dan Perundang-undangan Indonesia era Presiden Abdurrahman Wahid. Ia kemudian dilantik sebagai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia pada zaman Megawati Soekarnoputri.
Selama masa kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Yusril menjadi Menteri Sekretaris Negara.
Pada 1998-2005, Yusril menjadi Ketua Umum PBB. Posisi itu kemudian dijabat oleh MS Kaban. Yusril kembali menduduki posisi ketua umum sejak 2015 hingga sekarang.
Berbicara mengenai silsilah keluarga, banyak yang mengatakan bahwa ia adalah keturunan Kesultanan Johor dari pihak ayah, sedangkan ibunya berasal dari keluarga Minang.
Yusril sendiri dilahirkan dari pasangan suami istri Idris Haji Zainal Abidin dan Nursiha Sandon. Kakek buyutnya, Haji Thaib, merupakan seorang bangsawan asal Kesultanan Johor, Malaysia. Mereka menetap di Belitung sejak awal abad ke-19.
Sementara Nursiha atau ibu Yusril berasal dari Aie Tabik, Payakumbuh, Sumatera Barat. Neneknya Nursiha merantau dari Minangkabau hingga menetap di Belitung mulai abad ke-19.
Seperti ditulis Suprizal Tanjung, penulis asal Sumbar, Nursiha mengatakan, awalnya mereka merantau ke Singkep, Riau dan tinggal selama puluhan tahun di sana. Hingga kemudian pindah di Mangar, Pulau Belitung.
"Kami tak tahu lagi rentang sejarah asal-usul silsilah keluarga. Kala itu pun, tak ada waktu untuk merunut jejak silsilah itu," ujar Nursiha.
Namun, Nursiha bilang, setelah menelaah bersama tokoh-tokoh adat, akhirnya mendapat kejelasan silsilah keluarga.
"Kala itu kami bersyukur. Yusril memang orang Minang, yaitu Suku Malayu Kampuang Dalam Aia Tabik Kota Payakumbuh," sambungnya.
Oleh sebab itu, Yusril Ihza Mahendra kini bergelar adat Datuak Mahadajo Palinduang sejak 2002 lalu.
Untuk urusan rumah tangga, Yusril sudah menikah 2 kali, yakni dengan Kessy Sukaesih dan Rika Tolentino Kato. Bersama istri pertama, Kessy, mereka memiliki 4 anak. Mereka adalah Yuri Kemal Fadlullah, Kenia Khairunissa, Meilany Alissa, dan Ali Reza Mahendra.
Usai cerai pada November 2005, Yusril menikahi Rika Kato selang setahun kemudian. Pasangan Yusril-Rika kemudian dikaruniai 2 anak, yaitu Ishmael Zacharias Mahendra dan Anissa Zulaikha Mahendra.
Penulis: Beni Jo
Editor: Alexander Haryanto