Menuju konten utama

Siapa yang Benar: Ade Armando atau Dakwahmedia.com?

Pertemuan Ade Armando dan Damin Sada diberi tambahan informasi yang keliru oleh dakwahmedia.com dan faktakini.com.

Siapa yang Benar: Ade Armando atau Dakwahmedia.com?
Fact Check dakwah media. FOTO/dakwahmedia.co

tirto.id - Ade Armando pada 15 April 2018, pukul 20.43 WIB, menulis pernyataan untuk merespons artikel dakwahmedia.com. Melalui akun Facebook-nya, Ade menulis bahwa: "Media Islam dakwahmedia.com mengadu domba saya dengan Damin Sada dan menyebarkan kebohongan tentang dialog saya dan Damin." Ade bahkan membeberkan delapan poin informasi artikel dakwahmedia.com sebagai "serangkaian provokasi dan kebohongan".

Dakwamedia.com mengunggah artikel berjudul "Di Hadapan Jawara Betawi Damin Sada, Ade Armando Tak Berkutik dan Minta Maaf". Artikel itu diunggah pada hari Minggu, 15 April 2018 lalu.

Dalam kalimat penutup unggahannya, Ade memberi konteks mengapa dirinya merespon artikel dakwahmedia.com itu: "Saya dan Damin sebenarnya sudah memulai tradisi sehat. Sayangnya ada pihak-pihak yang tidak nyaman dengan pilihan itu dan merasa berhak menyebarkan kebohongan untuk merusak rintisan dialog yang kami lakukan."

Tirto mengkonfirmasi Ade terkait tulisan itu dan ia mengakui bahwa tulisan tersebut memang miliknya. "Iya, itu tulisan saya," kata Ade kepada Tirto.

Fakta Pertemuan

Fakta pertemuan antara Damin dengan Ade terjadi pada Sabtu, 14 April 2018. Sebuah dokumentasi audio-visual dari Ade Armando yang diunggah di platform Youtube mendokumentasikan sebagian kecil momen pertemuan itu.

Tirto juga mencoba menghubungi Damin. Dengan alasan masih berada di Yogyakarta, dan baru dapat dikontak lusa, Tirto menghubungi Aboy Maulana, salah seorang anggota Tim Damin Sada, yang juga hadir dalam pertemuan tersebut. Aboy memberi kesaksian bahwa pertemuan antara Ade dan Damin, yang dokumentasinya sempat diunggah Ade di Youtube, memang benar terjadi.

Dua informasi ini mengkonfirmasi bahwa pertemuan Damin dengan Ade benar terjadi secara faktual. Dokumentasi yang diunggah Ade juga memberi informasi bahwa pihak kepolisian melarang mengambil gambar (audio visual) (lihat menit ke 2:58 video).

Informasi dakwahmedia.com Dari Mana?

Dari mana dakwahmedia.com mendapatkan informasi yang digunakan dalam artikel "Di Hadapan Jawara Betawi Damin Sada, Ade Armando Tak Berkutik dan Minta Maaf"? Artikel itu sendiri sudah menjelaskan dari mana asal informasinya yaitu dari artikel berjudul "Dihadapan Damin Sada Jawara Betawi, Ade Armando Akhirnya Minta Maaf!" yang diunggah situs faktakini.com.

Pertanyaan lanjutan: apakah faktakini.com mendapatkan informasi dari sumber primer, baik pihak Ade Armando atau Damin? Ternyata bukan. Faktakini.com ternyata mengambil informasi dari situs inibekasi.com, tepatnya artikel berjudul "Klarifikasi Azan Tidak Suci, Ade Armando Akhirnya Datang Temui Damin Sada".Artikel dari inibekasi.com itulah yang dapat dikatakan sebagai artikel pertama dalam siklus sumber artikel-artikel itu.

Berdasarkan waktu terbit, artikel inibekasi.com mendahului kedua artikel yang diunggah faktakini.com dan dakwahmedia.com. Inibekasi.com mengunggah artikelnya pada 14 April 2018 pukul 18.20 WIB, sementara kedua artikel lainnya terbit sehari kemudian, 15 April 2018. Sehingga urutannya adalah: 1) artikel inibekasi.com, 2) artikel faktakini.com, 3) artikel dakwahmedia.com.

Aboy, salah seorang tim Damin yang ikut serta dalam pertemuan, mengaku tidak mengetahui ada wartawan faktakini.com dan dakwahmedia.com yang hadir di tempat saat terjadi pertemuan Ade dan Damin. Soal artikel dakwahmedia.com sendiri, Aboy memberi komentar: "Hanya kalau yang diberitakan oleh dakwahmedia itu terlalu lebay, sampai ada bahasa tekuk lutut segala."

Artikel yang diunggah oleh inibekasi.com sendiri terhitung ringkas, panjangnya hanya delapan paragraf. Isinya itu ringkas, berisi informasi kegiatan pertemuan, lokasi dan pernyataan dari kedua belah pihak. Artikel inibekasi.com juga tidak memberi informasi soal minta maaf atau bertekuk lutut. Dalam judul dan isi artikelnya hanya muncul soal "klarifikasi" dan Ade "datang temui Damin Sada".

Soal penilaian "tak berkutik", faktakini.com dan dakwahmedia.com menulis begini: "Melempemnya Ade Armando ini sungguh samgat bertolak belakang dengan gayanya di Media Sosial yang bak seorang jagoan. Di Medsos Ade Kerap serang sana sini dan menyindir-nyindir Syariat Islam dan para Ulama. Namun di dunia nyata dan di hadapan seorang Damin Sada, Ade Armando tiba-tiba mengkeret tak berkutik bagaikan nying-nying tersiram air panas!"

Menambah Kalimat, Mengubah Maksud

Artikel inibekasi.com memuat dua pernyataan Damin sebagai berikut: (1) “Memang mungkin saja pernyataan-pernyataan anda itu tidak melanggar hukum, baik itu hukum negara ataupun menurut anda hukum syariat, tapi etikanya tolong diperbaiki” dan (2) “Jangan sampai Indonesia seperti Suriah atau Yaman yang rusuh karena bersilang pendapat."

Tirto bertanya kepada Aboy mengenai akurasi dua pernyataan Damin yang dilaporkan inibekasi.com. "Iya, itu betul. Valid," jawab Aboy.

Dua pernyataan Damin yang sudah diverifikasi Aboy itu oleh dakwahmedia.com dan faktakini.com diberi tambahan penekanan, kalimat penjelas, namun dengan itu membuat informasi menjadi tidak berimbang.

Pernyataan “Memang mungkin saja pernyataan-pernyataan Anda itu tidak melanggar hukum, baik itu hukum negara ataupun menurut anda hukum syariat, tapi etikanya tolong diperbaiki”, pada artikel faktakini.com dan dakwahmedia.com diberi tambahan: "Ade Armando yang hanya bisa terdiam bagai mayat terbujur kaku dalam peti mati, tak mampu membantah sedikitpun kata-kata Damin!"

Sementara, pada artikel inibekasi.com, kalimat pembukanya hanya: "Dalam pertemuan itu, Damin meminta Ade Armando untuk memperbaiki etika dalam menyampaikan pernyataan-pernyataannya agar tidak menimbulkan ketersinggungan di kalangan umat Islam."

Sementara pada pernyataan “Jangan sampai Indonesia seperti Suriah atau Yaman yang rusuh karena bersilang pendapat” dalam artikel inibekasi.com diimbuhi oleh faktakini.com dan dakwahmedia.comdengan kalimat: "Lalu lucunya lagi, Ade Armando yang seorang Dosen UI mendadak kembali menjadi seorang Mahasiswa tingkat satu yang sedang dikuliahi oleh Sang Dosen yaitu Damin Sada, dimana Ade dengan tekun mendengarkan segala ucapan beliau, termasuk saat Damin Sada meminta Ade Armando segera menghentikan ocehan-ocehan nyinyirnya."

Sementara, artikel inibekasi.com hanya diawali dengan kalimat sebagai berikut: "Sebagai seorang dosen atau akademisi, tutur Damin, Ade Armando tidak semestinya nyinyir."

Kombinasi itu semua membuat artikel dakwahmedia.com dan faktakini.com dapat masuk dalam kategori memberi disinformasi. Mengubah informasi, mengarahkan informasi dengan tidak benar, membuat kedua artikel dakwahmedia.com dan faktakini.com masuk dalam kategori berita yang salah (false news).

Baca juga artikel terkait PERIKSA FAKTA atau tulisan lainnya dari Frendy Kurniawan

tirto.id - Politik
Reporter: Frendy Kurniawan
Penulis: Frendy Kurniawan
Editor: Zen RS