Menuju konten utama

Siapa Robert Priantono: Tudingan IPW & Bagaimana Rekam Jejaknya?

Berikut adalah profil, biografi dan rekam jejak pengusaha Robert Priantono Bonosusatya.

Siapa Robert Priantono: Tudingan IPW & Bagaimana Rekam Jejaknya?
Sugeng Teguh Santoso. instagram/sugengteguhsantoso

tirto.id - Nama Robert Priantono Bonosusatya ramai diberitakan usai disebut organisasi Indonesia Police Watch (IPW) terkait dalam beberapa kasus. Lantas siapa Robert Priantono? Berikut rekam jejaknya sebagaimana dirangkum Tirto dari berbagai media.

Tempo memberitakan, Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso menyebut Robert punya kaitan dengan Konsorsium 303 Ferdy Sambo. Istilah Konsorsium ini muncul saat penyelidikan kasus pembunuhan Brigadir J.

Konsorsium 303 adalah himpunan polisi yang diduga melakukan usaha bersama berupa praktik perjudian. Pemimpin konsorsium ini diduga Ferdy Sambo.

Selain itu, Sugeng juga menyebut, pesawat jet pribadi yang dipakai Brigjen Hendra Kurniawan untuk bertemu dengan keluarga Brigadir J pada 11 Juli adalah milik Robert Priantono.

Namun, hal itu dibantah langsung oleh Robert. Dia mengaku tidak punya jet meskipun kenal dengan Brigjen Hendra. Bahkan, Robert mempertimbangkan untuk melaporkan Sugeng ke polisi.

Atas hal itu, Sugeng pun mengaku siap meladeni kalau seandainya dilaporkan Robert. Eks pengacara Jerinx SID ini juga siap mempertanggungjawabkan ucapannya.

Siapa Robert Priantono Bonosusatya?

Pada 2012 lalu, seperti diberitakan Okezone, Robert Priantono Bonosusatya adalah pemilik PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk. Perusahaan ini punya nilai jual sebesar 56 juta dolar AS, dengan laba bersih 9 juta dolar AS.

Perusahaan yang bergerak di bidang business services dan suplai ini berdiri pada 1990 dan mempekerjakan 706 karyawan. Beberapa produknya berintegrasi dengan kartu dan label, amplop, voucher, kartu debit dan kartu kredit, saham dan obligasi.

Bersama politikus senior, Yorrys Raweyai, Robert juga tercatat sebagai co-founder dari Saireri Paradise Foundation yang bergerak dalam pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia.

Selain itu, nama Robert juga pernah terkait dengan Budi Gunawan yang saat ini menjadi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Dulunya, Budi Gunawan pernah dicalonkan menjadi Kapolri.

Seperti dikutip dari buku Komjen Budi Gunawan: Sepak Terjang dan Kontroversi (halaman 78) keluaran Pusat Data dan Analisa Tempo, anak Budi Gunawan, Herviano pernah berencana berbisnis tambang dan hotel.

Karena dananya terbatas, Herviano meminta bantuan orang tuanya dan akhirnya mengenalkannya kepada Robert Priantono.

Masih dalam buku itu, Robert, pemilik PT Jasuindo Tiga Perkasa juga disebut pernah mendapat proyek pengadaan material buku pemilik kendaraan bermotor di Kepolisian.

Robert kemudian memperkenalkan Herviano kepada David Koh, kuasa direksi Pacific Blue International Limited.

Sebagaimana tercatat dalam buku itu, Pacific Blue setuju memberikan pinjaman sebesar 5,9 juta dolar AS selama tiga tahun sejak 6 Juli 2005. Di sana, Robert berperan sebagai penjamin. Utang itu dicairkan Herviano dalam bentuk kas.

Kendati demikian, kala itu, upaya Tempo untuk mengklarifikasi kepada Robert gagal karena dua nomornya tidaknya aktif.

Baca juga artikel terkait SUGENG TEGUH SANTOSO atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Politik
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya