tirto.id - PT Sharp Electronic Indonesia (SEID) menargetkan kenaikan nilai penjualan sebesar 15 persen pada tahun 2016 dibandingkan tahun 2015 dengan cara memperluas pemasaran produk elektronik melalui e-commerce.
Total penjualan produk Sharp di Indonesia tahun lalu mencapai Rp 8,3 triliun atau sekitar 19,3 persen dari total pangsa pasar industri elektronik dalam negeri. “Nilai penjualan tersebut naik sekitar 102 persen dibandingkan tahun sebelumnya [2014],” kata General Manager National Sales SEID Andry Adi Utomo di Subang, Jawa Barat, Minggu (21/2/2016).
Andry mengatakan bahwa untuk tahun 2016, SEID menargetkan nilai penjualan naik sebesar 15 persen dibandingkan tahun 2015. Oleh karena itu, tahun ini Sharp berencana meluncurkan produk baru secara ekspansif untuk menggairahkan pasar, salah satunya melalui produk mesin cuci top loading dengan kapasitas besar (Megamouth) 10 dan 11 kilogram.
Menurutnya, untuk menekan biaya transportasi yang diperkirakan bakal meningkat, terutama untuk produk-produk serperti mesin cuci tersebut, SEID tengah menjajaki kemungkinan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan ritel besar untuk pengiriman barang dari satu titik terdekat dengan konsumen.
“Berbisnis secara e-commerce untuk produk besar seperti barang elektronik, yang mahal adalah biaya transportasinya. Apalagi biaya transportasi di Indonesia termasuk yang termahal di Indonesia.
“Kami tengah menjajaki kerja sama dengan (perusahaan) ritel terbesar untuk memperluas (penjualan secara) e-commerce,” kata Andry.
Selama ini, lanjut dia, SEID telah terjun ke dalam perdagangan secara elektronik tersebut, di tengah maraknya bisnis online. “Kira-kira sekitar 5-10 persen penjualan [Sharp Indonesia] berasal dari e-commerce,” tambah Andry.
Sebelumnya, General Manager Product Planning Division SEID Herdiana Anita Pisceria mengatakan bahwa meski dalam beberapa tahun belakangan, ekonomi Indonesia masih belum stabil, Sharp tetap optimis terhadap prospek ekonomi Indonesia ke depan.
“Pasar Indonesia masih sangat menjanjikan untuk Sharp. Buktinya, angka penjualan di dunia menempati peringkat ketiga setelah Cina dan Jepang,” katanya, seraya menambahkan bahwa setelah melihat potensi tersebut, Sharp memutuskan untuk memperluas pabrik barunya di Karawang untuk memproduksi televisi.