Menuju konten utama

Setya Novanto Kabur Saat Ditanya Soal SPDP KPK yang Bocor

Novanto hanya melambaikan tangan ke arah wartawan sambil buru-buru lari masuk ke dalam mobil.

Setya Novanto Kabur Saat Ditanya Soal SPDP KPK yang Bocor
Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto tiba untuk memimpin Rapat Pengurus Pleno DPP Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (11/10/2017). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja.

tirto.id - Ketua Umum DPP Partai Golkar, Setya Novanto kabur saat ditanya mengenai surat perintah dimulainya penyidikan (SPDP) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk dirinya yang bocor ke publik pada 6 November lalu.

Novanto hanya melambaikan tangan ke arah wartawan sambil buru-buru lari masuk ke dalam mobil. Ketua DPR itu pun tak mau menjawab pertanyaan lainnya dari para pewarta.

“Udah-udah bapak mau cabut,” kata salah satu pengawal Setya Novanto, di Kantor DPP Golkar, Kamis (9/11/2017).

Bukan sekali ini saja Setya Novanto kabur dari pertanyaan wartawan. Sebelumnya, saat rapat pleno DPP Partai Golkar 11 Oktober lalu, pria kelahiran Bandung ini juga kabur dan menghindari pertanyaan para pewarta.

Namun, Sekjen DPP Partai Golkar, Idrus Marham membantah jika Novanto kabur. Idrus menyatakan bahwa Setya Novanto sedang buru-buru karena ada urusan lain dan konferensi pers diserahkan kepada dirinya.

"Bukan kabur, tapi konferensi pers diserahkan kepada juru bicara. Juru bicara berdasarkan rapat pleno diserahkan kepada sekjen," kata Idrus, di DPP Golkar, Kamis.

Idrus juga menyatakan hal-hal yang terkait dengan kasus hukum Novanto telah diserahkan kepada kuasa hukum. "Jadi begini, kita telah sepakat Pak Novanto memiliki kuasa hukum dan segala tentang hukum ditanyakan ke kuasa hukumnya," kata Idrus.

Sebelumnya, kuasa hukum Novanto Fredrich Yunadi telah memberikan keterangan terkait SPDP bocor tersebut. Menurutnya, SPDP tersebut tidak benar atau hoax.

"Saya tanya Pak SN, dia bilang juga belum terima. Maka, saya berasumsi bahwa itu hoax. Tidak benar," kata Fredrich di kantornya, Gandaria, pada 7 November lalu.

Keyakinannya bahwa surat itu hoax juga berdasarkan pernyataan Jubir KPK Febri Diansyah yang belum mengonfirmasi keberadaan SPDP tersebut. “Yang jelas bahwa beredarnya copy yang seolah-olah SPDP itu tidak benar. Dan saya terima kasih kepada jubirnya KPK telah mengklarifikasi," kata Fredrich.

Baca juga artikel terkait SPDP SETYA NOVANTO atau tulisan lainnya dari M. Ahsan Ridhoi

tirto.id - Politik
Reporter: M. Ahsan Ridhoi
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Abdul Aziz