tirto.id - Serangan pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat menghantam sasaran yang salah di Tabqa, Suriah, dan menewaskan 18 milisi Kurdi dan Arab yang merupakan sekutu Washington, menurut sumber dari Pentagon pada Kamis (13/4/2017).
Pasukan koalisi pimpinan AS menghantam posisi para milisi pada Selasa setelah mitra lainnya dalam pertempuran memberikan informasi yang salah. Mitra tersebut mengatakan posisi yang diincar itu diduduki oleh kelompok militan IS, kata Pentagon.
"Lokasi target sebenarnya adalah posisi tempur Pasukan Demokratik Suriah (SDF)," menurut pernyataan Pentagon, seperti dikutip dari Antara.
SDF sedang bertempur dalam pergerakan untuk mengepung serta merebut kota Raqqa, yang merupakan pangkalan utama operasi IS di Suriah.
Milisi-milisi sekutu telah mendekati wilayah Tabqa yang dikuasai IS, yang merupakan titik pertempuran hebat, sekitar 40 kilometer sebelah barat Raqqa.
SDF mengatakan pemimpinnya sedang bekerja sama dengan koalisi untuk menyelidiki insiden salah sasaran itu serta menghindarkan peristiwa serupa terjadi lagi.
"Di wilayah operasi militer dekat Tabqa dan sebagai dampak dari kesalahan, insiden menyakitkan terjadi" hingga menghilangkan nyawa beberapa orang, kata SDF melalui pernyataan.
Sebelumnya, AS telah melancarkan serangan udara ke Suriah dengan dalih serangan gas sarin yang terjadi di Suriah. Menurut seorang pejabat Departemen Pertahanan AS mengatakan sekitar 50 rudal jelajah Tomahawk ditembakkan dari beberapa kapal perusak di perairan Laut Mediterania menuju sebuah pangkalan udara Suriah.
Dalam pidato yang ditayangkan di televisi, Presiden AS Donald Trump mengklaim pangkalan udara tersebut merupakan tempat serangan senjata kimia berasal.
Trump juga menjuluki Presiden Suriah, Bashar al-Assad sebagai seorang "diktator" yang telah "meluncurkan serangan senjata kimia yang mengerikan kepada warga sipil tak berdosa".
Departemen Pertahanan AS mengatakan Rusia, yang menyokong militer Suriah, telah diberitahu sebelum serangan rudal ke Suriah dilaksanakan.
Serangan rudal AS itu merupakan tanggapan atas dugaan penggunaan senjata kimia dalam satu serangan udara di Provinsi Idlib di bagian barat-laut Suriah.
Menurut laporan media, sebanyak 70 orang tewas, 200 orang lagi cedera pada Selasa, dalam serangan gas di daerah yang dikuasai gerilyawan di Idlib Selatan, Suriah.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri