tirto.id - Israel kembali melakukan serangan bom yang ditujukan ke satu kamp Pasukan Pertahanan Nasional di Provinsi Qunaitera, Suriah Selatan, pada Minggu (23/04/2017) pagi, dan menewaskan tiga prajurit Suriah, kata satu kelompok pemantau.
Kamp tersebut berada di Daerah Naba Al-Fawar di pinggir Qunaitera, kata Observatorium Suriah bagi Hak Asasi Manusia, yang menambahkan belum jelas apakah ledakan itu adalah akibat dari serangan roket atau pemboman oleh pesawat udara.
Sementara itu, saksi mata mengatakan kepada Xinhua, yang dipantau Antara di Jakarta, Minggu (23/04/2017) malam, suara ledakan kuat terdengar pada pagi hari, lalu api berkobar di kamp tersebut, yang hanya berjarak satu kilometer dari markas PBB di kota itu, dan di dekat jalan antara Qunaitera dan Damaskus, Ibu Kota Suriah.
Ledakan tersebut diikuti oleh serangan gerilyawan terhadap kota kecil pro-pemerintah di pinggir Qunaitera dengan tembakan artileri dan roket.
Medeia pro-pemerintah melaporkan ledakan tersebut, tapi tidak mengkonfirmasi apakah itu adalah serangan Israel.
Namun, itu bukan serangan pertama Israel dalam satu pekan.
Pada Jumat (21/4/2017), Israel menyerang tiga posisi militer di Qunaitera, dengan alasan ada tembakan nyasar dari Qunaitera ke Dataran Tinggi Golan, yang diduduki Israel.
Banyak pihak percaya dengan alasan tersebut, Israel melancarkan serangan udara ke pengiriman senjata buat Hizbullah di Suriah, dan negara Yahudi itu telah memberikan pengobatan medis buat gerilyawan yang cedera dan sampai ke perbatasan.
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yandri Daniel Damaledo