tirto.id - Dalam sejarah rock n roll, Kiss menempati posisi yang penting. Mereka adalah salah satu band yang meneruskan tradisi seks, drugs, rock n roll dan mewariskannya pula pada band generasi berikutnya. Mereka pula yang membuat musik rock bisa tampak megah sekaligus mencengangkan. Dari segi bisnis, mereka terkenal bisa "memeras" popularitasnya guna menghasilkan uang. Motor di balik insting bisnis itu adalah Gene Simmons.
Gene adalah pendiri, pemain bass, merangkap vokalis kedua Kiss. Dengan make up yang lekat di wajahnya, julukannya adalah The Demon. Semua persona itu Ia lengkapi dengan tindak-tanduk di atas panggung: menjulurkan lidah yang panjang, juga menyemburkan api dari mulutnya. Gene juga dikenal sebagai misoginis, citra yang selalu dibanggakan para bintang rock era 70-80. Yang paling populer adalah cerita tentang Gene yang sudah meniduri 4.600 perempuan. Mantan koleganya di Kiss, penggebuk drum Peter Criss, menyebut Gene, "benar-benar seperti babi kalau urusanbercinta."
"Kalau para perempuan itu menyambutku dengan tangan terbuka, mereka juga harus menyambutku dengan selangkangan terbuka juga," katanya dalam wawancara bersama Radio NPR, 2002 silam.
Gene dianggap sebagai personel Kiss yang serakah. Dalam wawancara di Radio NPR, Gene mengatakan tujuannya bermain musik adalah untuk meniduri perempuan dan mendapat banyak uang. "Aku sadar, aku cinta uang," ujarnya. Dalam kesempatan lain, Ia selalu bilang, "Hidup dan berpikirlah seperti orang miskin, maka hidupmu akan baik-baik saja."
Dengan mentalitas seperti itu, wajar kalau Gene memeras uang dari semua tentang Kiss. Ia yang jadi otak di balik film-film Kiss. Ia membuat merchandise Kiss, mulai kaos hingga mainan, gantungan kunci natal, mesin pin ball, bahkan peti mati bergambar Kiss. Bagi Gene, selama sesuatu bisa menghasilkan uang selama itu pula Ia akan memerasnya.
Maka tak heran kalau di situs Urban Dictionary ada lema Greed Simmons, yang diartikan sebagai, "Julukan untuk orang brengsek paling kasar, paling serakah, paling norak, paling arogan dalam industri musik, bangsat terbesar sedunia."
Sekarang setelah nyaris semua tentang Kiss dan dirinya sudah Ia peras untuk jadi uang, Gene mencari cara lain: mendaftarkan simbol tiga jari ke departemen hak paten di Amerika Serikat. Menurut Gene, Ia yang menciptakan simbol tiga jari saat melakoni tur Hotter Than Hell pada 1974. Simbol itu, yang Ia sebut sebagai tanda "I Love You" dan "Rock On", juga muncul di album Love Gun (1977).
Mungkin yang tidak diketahui Gene --atau Ia memang tak peduli-- adalah simbol tiga jari sudah pernah diacungkan oleh John Lennon di kover single "Yellow Submarine/Eleanor Rigby" pada 1966. Selain itu, bagi kaum tuna rungu, simbol tiga jari --jempol, jari telunjuk, kelingking teracung sementara jari tengah dan jari manis tertekuk-- adalah bahasa isyarat untuk menyatakan "Aku cinta kamu". Simbol yang diciptakan oleh American Sign Languange ini sudah dipakai sejak 1817.
Mengenal Simbol Tanduk
Penyiar radio rock, Eddie Trunk, mengatakan bahwa Gene Simmons tak tahu apa yang ia mau. Menurut Eddie, Gene sebenarnya ingin mendaftarkan simbol sign of the horn, yang selama ini lekat dengan musik metal dan rock. Tapi sayangnya, simbol yang diacungkan Gene berbeda dengan sign of the horn, atau simbol tanduk. Simbol ini nyaris sama dengan simbol Aku Cinta Kamu, hanya zonder jempol teracung.
Kalau itu yang ingin dipatenkan oleh Gene, maka seluruh penggemar metal dan rock akan menertawakan Gene hingga terkencing di celana. Selamanya Gene akan dikenang sebagai musisi tua yang makin pikun seiring usia yang menggerogoti. Pasalnya, simbol tanduk itu sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Awal kemunculannya diperkirakan di India, kerap dipakai oleh Siddhārtha Gautama, sekitar 500 Sebelum Masehi. Simbol tanduk ini dianggap sebagai apotropaik, yang dianggap simbol untuk mengenyahkan iblis dan pengaruh jahat sihir. Tidak seperti dugaan banyak orang yang menganggap itu adalah simbol tanduk iblis.
Simbol tanduk juga muncul di Italia dan daerah Mediterania lain. Orang Italia mengenal simbol itu untuk menangkal malocchio, kutukan yang membuat orang celaka. Simbol itu juga jadi semacam doa keberuntungan. Simbol itulah yang kemudian diajarkan seorang nenek pada cucu kesayangannya, Ronald James Padavona. Sang nenek pula yang kemudian mengganti namanya menjadi Ronnie James Dio. Dalam bahasa Italia, Dio berarti Tuhan.
Dunia kemudian mengenal Dio sebagai vokalis heavy metal legendaris. Ia bergabung dengan band Rainbow bersama gitaris Deep Purple Ritchie Blackmore. Namanya makin terangkat karena bergabung dengan Black Sabbath, menggantikan Ozzy Osbourne.
"Ronnie (James Dio) mulai mengacungkan simbol tanduk, tak lama setelah menggantikan Ozzy sebagai vokalis Black Sabbath pada 1979," ujar Simon Young, editor di majalah heavy metal Kerrang.
Namun menurut Young, Dio bukanlah musisi pertama yang mengenalkan simbol itu dalam dunia musik. Pada 1969, band psikedelik-gaib asal Chicago, Coven, sudah menampilkan simbol tanduk itu dalam sampul belakang album perdana mereka, Witchcraft Destroys Minds & Reaps Souls.
Tak bisa dipungkiri, simbol ini menjadi semacam simbol kebangsaan metal berkat Dio. Simbol ini kemudian dikenal sebagai maloik. Penggemar musik metal menganggap simbol ini keren. Mereka juga masih akan terus menasbihkan Dio sebagai orang yang mempopulerkan simbol tanduk di ranah musik metal. Lemmy dari Motorhead juga setuju. "Iya lah, memang dia. Dia itu sangat eeeevvvviiiil." Begitu juga Lars Ulrich dan James Hetfield dari Metallica.
Namun apapun yang keren dan populer, akan berisiko didaur ulang dan melenceng jauh dari habitat aslinya. Di dunia populer, musisi Rihanna, Britney Spears, juga Avril Lavigne kerap mengacungkan simbol ini. Membuat banyak orang menganggap simbol tanduk terlalu sering dipakai dan tidak pada tempatnya. Di dunia politik, dari George Bush hingga Jokowi kerap memakai simbol tiga jari yang serupa.
"Penggunaan berlebihan itu memang terjadi. Biarkan simbol itu dipakai untuk penggemar metal saja," ujar Young.
Apapun itu, Gene Simmons si serakah itu sudah mendaftarkan simbol tiga jari ke United States Patent and Trademark Office pada 9 Juni 2017. Saat ini statusnya masih Awaiting Examination, alias menanti pengujian. Biasanya keputusannya keluar tiga minggu setelah pengajuan. Apakah pengajuan paten Gene akan diterima?
"Sebenarnya jawabannya subyektif sih. Karena tergantung tim penguji merek-nya. Kalau analisis mereka menyentuh sejarah penggunaan simbol, bisa saja gugatan itu ditolak. Karena tidak unik dan tidak eligible untuk dijadikan merek. Meski punya potensi untuk dikomersialisasi, tapi secara keunikan sepertinya tidak bakal diterima," ujar Hilman Fathoni, Legal Lead Creative Commons Indonesia, lembaga nirlaba yang fokus memperluas cakupan karya kreatif.
Jadi sekarang para penggemar musik tinggal menunggu kabar dari lembaga paten AS. Kalau gugatan ditolak, Gene akan makin jadi bahan olok-olok. Kalau patennya dikabulkan, Gene akan semakin dibenci banyak orang. Apapun hasilnya, Gene yang rugi. Maka benar apa kata Ace Frehley, gitaris Kiss yang juga kawan lama Gene.
"Gene hidup di masa lalu. Dia menjadi kartun dirinya sendiri. Sejak awal, motivasinya memang selalu uang."
Not cool, Gene. Not cool.
Penulis: Nuran Wibisono
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti