tirto.id - Impor Indonesia dari China per Mei 2020 mengalami penurunan tajam di angka minus 1.412,6 juta dolar AS atau 1,4 miliar dolar AS.
Nilai ini bertolak belakang dari posisi April 2020 ketika impor dari Tiongkok justru meningkat 762,3 juta dolar AS.
Penurunan impor dari Tiongkok ini disusul oleh Jepang dengan minus 672,4 juta dolar AS. Lalu posisi ini diikuti negara Asia lainnya di angka minus 321,3 juta dolar AS untuk impor dari Thailand, minus 199,2 juta dolar AS untuk impor dari Korea Selatan, dan minus 157,6 juta dolar AS untuk impor dari Taiwan.
“Impor dari banyak negara mayoritas turun meski ada beberapa negara impornya masih naik. Tapi impor Tiongkok Mei 2020 turun 1,4 miliar dolar AS,” ucap Kepala BPS Suhariyanto, Senin (15/6/2020).
Penurunan impor ini, menurut Suhariyanto, mengikuti tren kontraksi yang dalam pada Mei 2020. Nilai impor pada periode ini hanya mencapai 8,44 miliar dolar AS turun 32,65 persen secara month to month (mtom) dan turun 42,20 persen secara year on year (yoy).
Dibandingkan negara yang masih mengalami penurunan impor, peningkatan impor yang terjadi tidak seberapa. Peningkatan terbesar hanya mencapai 54,5 juta dolar AS untuk Afrika Selatan, 33,5 juta dolar AS untuk Rusia, 25,3 juta dolar AS untuk Republik Ceko, 19,5 juta dolar AS untuk tujuan Israel, dan 14,2 juta dolar AS untuk tujuan Guatemala.
Awalnya, peningkatan impor dari Cina pada April 2020 sempat ditangkap sebagai sinyal positif kalau perekonomian mulai pulih. Pada Jumat (15/5/2020) Suhariyanto sempat menyatakan, “Berdasar negara, impor dari China meningkat 762,3 juta dolar AS. Recovery dari China berjalan cukup bagus.” Namun, kini yang terjadi justru sebaliknya.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Maya Saputri