Menuju konten utama

Seluruh Jemaah Gelombang Pertama Madinah Sudah di Makkah

Rombongan gelombang I yang diberangkatkan dari Kloter BPN 07. Mereka mengambil miqat di Bir Ali dan berangkat menuju Makkah untuk melaksanakan umrah wajib.

Seluruh Jemaah Gelombang Pertama Madinah Sudah di Makkah
Petugas melayani calon haji asal Provinsi Papua di aula pemberangkatan Asrama Haji Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (30/5/2024). Sebanyak 1.048 jamaah calon haji asal Provinsi Papua yang terbagi dalam tiga kelompok terbang embarkasi Makassar telah diberangkatkan menuju Jeddah, Arab Saudi untuk melaksanakan ibadah haji 1445 H. ANTARA FOTO/Arnas Padda/nym.

tirto.id - Jemaah haji gelombang pertama yang tiba di Kota Madinah sejak beberapa hari lalu saat ini semuanya sudah tiba di Kota Makkah. Pergerakan terakhir para jemaah ini dilakukan kemarin, dilepas oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Madinah, Sabtu (1/6/2024).

Di Makkah mereka bakal menjalani umrah wajib dan menunggu puncak haji pada 15 Juni 2024 nanti. Namun demikian, ada sejumlah jemaah yang tidak bisa ikut ke Makkah karena menjalani perawatan lantaran sakit. Mereka dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan rumah sakit di Madinah.

Salah satu rombongan yang tiba dari Embarkasi Surabaya (SUB) sebanyak 1.113 jemaah yang tersebar di 3 kelompok terbang (Kloter). Kemarin mereka tiba di hotel 913 di wilayah Misfalah. Diangkut menggunakan sekitar tujuh bus, mereka istirahat sebentar kemudian menjalani umrah wajib.

"Alhamdulillah semuanya lancar. Ini berangkat satu keluarga, sempat beribadah di Nabawi, sekarang bersiap umrah wajib," kata Fatimah, salah satu jemaah asal Kabupaten Bangil Pasuruan usai tiba di hotel.

Anggota Media Center Kementerian Agama, Widi Dwinanda, menjelaskan, rombongan terakhir Gelombang I yang diberangkatkan dari Kloter BPN 07. Mereka mengambil miqat di Bir Ali dan berangkat menuju Makkah untuk melaksanakan umrah wajib pada pukul 09.34 waktu Arab Saudi.

"Sementara untuk petugas PPIH Daker Madinah baru akan diberangkatkan ke Makkah hari ini," kata Widi.

Widi melanjutkan, bagi jemaah yang masih dirawat di KKHI dan rumah sakit di Madinah, setelah didata juga bakal dibawa ke Makkah. Pembimbing ibadah bakal memfasilitasi jemaah sakit tersebut untuk miqat dan berihram di Bir Ali dan melaksanakan umrah wajib.

Lebih lanjut, Widi menjelaskan, momentum menjalani puncak haji di Arafah, Muzdalifah, Mina dan lempar jumrah, menuntut kesiapan prima khususnya ketahanan fisik yang menjadi salah satu prasyarat jemaah dapat menjalankan tahapan Armuzna dengan lancar.

"Masa menunggu puncak haji tersebut, selain mendalami manasik haji, banyak jemaah yang memanfaatkan waktu tersebut untuk tawaf sunah atau ibadah umrah, bahkan sebagian jemaah melakukan umrah hingga berkali-kali," kata Widi.

Widi menjelaskan aktivitas tawaf sunah dan umrah berkali-kali dapat memicu ketahanan fisik melemah, dan rentan penyakit bawaan (komorbid) kambuh pada saat puncak haji mendatang.

"Karenanya, jemaah diimbau untuk membatasi ibadah umrah dan aktivitas ibadah sunah yang berpotensi menguras energi," ucap Widi.

PPIH, khususnya yang menangani jemaah lansia dan disabilitas, serta tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama Pada Jemaah Haji (PKP3JH) secara reguler melakukan visitasi dan edukasi jemaah ke setiap sektor terkait pelaksanaan safari wukuf dan tanazul jemaah lansia dan disabilitas.

"Intensifikasi sosialisasi dan edukasi tentang pelaksanaan safari wukuf dan tanazul ini diharapkan dapat mendorong jemaah serta perangkat kloter mempersiapkan diri dengan baik mengikuti tahapan Armuzna mendatang," kata Widi.

Baca juga artikel terkait IBADAH HAJI 2024 atau tulisan lainnya dari Muhammad Taufiq

tirto.id - Flash news
Reporter: Muhammad Taufiq
Penulis: Muhammad Taufiq
Editor: Intan Umbari Prihatin