Menuju konten utama
Pesawat Latih Jatuh

Selang Dua Bulan, Kecelakaan Pesawat Latih TNI Terulang Kembali

Pesawat jenis G-36 Bonanza T-2503 milik TNI AL jatuh di Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS), Rabu (7/9/2022).

Selang Dua Bulan, Kecelakaan Pesawat Latih TNI Terulang Kembali
Ilustrasi Pesawat Hilang. foto/IStockphoto

tirto.id - Jatuhnya pesawat jenis G-36 Bonanza T-2503 milik TNI Angkatan Laut di Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) menambah daftar kecelakaan pesawat di Indonesia, Rabu (7/9/2022).

Terakhir pada 18 Juli lalu, dua bulan sebelumnya, pesawat tempur T50i Golden Eagle dari Skuadron Udara 15 TNI AU dilaporkan hilang kontak selama satu jam saat menjalankan latihan terbang malam. Pesawat itu jatuh di Blora, Jawa Tengah mengakibatkan Lettu Pnb Allan Safitra Indra Wahyudi, pilot T50i, meninggal dunia.

Kecelakaan pesawat TNI kali ini dibenarkan oleh Kadispenal Laksma Julius Widjojono membenarkan informasi yang disampaikan Dinas Penerangan Koarmada II tersebut.

"Ini valid," kata Julius saat dikonfirmasi Tirto, Rabu (7/9/2022).

Pesawat tersebut mengalami kecelakaan saat konvoi KRI melaksanakan latihan anti serangan udara, dalam hal ini Bonanza berperan sebagai penyerang.

Penyebab jatuhnya pesawat itu masih belum diketahui. Saat ini, TNI Angkatan Laut mengerahkan 13 KRI, satu KAL, satu tim Kopaska, dan satu tim penyelam guna pengecekan. Pencarian dipimpin langsung Pangkoarmada II dan Komandan Guspurla Koarmada II.

Kecelakaan Pesawat Latih di Blora

Selang dua belum sebelumnya, pesawat tempur T50i Golden Eagle dari Skuadron Udara 15 TNI AU dilaporkan hilang kontak selama satu jam saat menjalankan latihan terbang malam. Pesawat itu jatuh di Blora, Jawa Tengah, pukul 18.24 WIB. Lettu Pnb Allan Safitra Indra Wahyudi, pilot T50i, meninggal dunia.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah mengatakan perwira penerbang lulusan AAU tahun 2015 dan Sekolah Penerbang TNI AU tahun 2017 itu meninggalkan seorang istri dan anak balita.

"Kejadian ini menyisakan duka yang sangat mendalam," ujar Indan Gilang Buldansyah dikutip dari Antara, Selasa (19/7/2022).

Pesawat bernomor ekor TT-5009 yang diterbangkan Lettu Allan melakukan kontak radio terakhir pada pukul 19.25 WIB dan kemudian dilaporkan jatuh.

Berdasarkan data Dispenau, pesawat bernomor ekor TT-5009 itu tercatat "take off" dari Lanud Iswahjudi Magetan pada pukul 18.24 WIB.

Setelah Lettu Alan menyebut "blind" pada pukul 19.07 WIB, petugas lalu lintas udara di Lanud Iswahjudi sudah tidak bisa lagi mengontak yang bersangkutan. Hingga sekitar pukul 19.30 WIB hingga 20.00 WIB, TNI AU mendapat info dari Kepolisian di Blora tentang adanya pesawat jatuh.

Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah menjelaskan istilah blind maksudnya adalah "lost contact" dan tidak bisa melihat pesawat "leader". Adapun misi latihan terbang malam yang dijalani Lettu Allan melibatkan dua unit pesawat latih tempur T-50i Golden Eagle dengan satu pesawat lainnya sebagai leader.

Belum diketahui pasti penyebab dari insiden kecelakaan yang membuat pesawat latih tempur T-50i Golden Eagle bernomor ekor TT-5009 itu jatuh dan menyebabkan pilotnya, Lettu Pnb Allan Safitra Indra Wahyudi, gugur dalam tugas.

TNI AU membentuk tim Panitia Penyelidikan Kecelakaan Pesawat Udara (PPKPU) untuk menyelidiki penyebab kecelakaan pesawat Golden Eagle saat melakukan latihan terbang malam di Blora, Jawa Tengah hingga mengakibatkan penerbangnya Lettu Pnb Allan Safitra Indra Wahyudi meninggal dunia, masih diberitakan dari Antara.

Dari catatan Dispenau, insiden kecelakaan pesawat T-50i Golden Eagle yang melibatkan Lettu Pnb Allan merupakan kejadian yang ketiga, sejak pesawat latih tempur buatan Korea Selatan tersebut tiba di Indonesia pada kisaran tahun 2013-2014.

Pada Desember 2015, pesawat T-50i Golden Eagle mengalami kecelakaan saat beratraksi pada acara Gebyar Dirgantara di Bandar Udara Adisutjipto, Yogyakarta. Dua pilot yang mengawakinya, yakni Letkol Penerbang Marda Sarjono dan Kapten Penerbang Dwi Cahyadi dinyatakan gugur dalam kejadian tersebut.

Kemudian, Letkol Pnb Anumerta Luluk Teguh Prabowo (Instruktur) dan Letda Pnb Muhammad Zacky (Siswa) juga mengalami kecelakaan dengan pesawat latih T-50i Golden Eagle saat melaksanakan latihan rutin di Lanud Iswahjudi Magetan Agustus 2020. Pesawat itu mengalami gagal "take-off" dalam sesi latihan dan tergelincir di landasan pacu Lanud Iswahjudi.

Letkol Pnb Anumerta Luluk Teguh Prabowo gugur usai menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto.

Sementara pada 10 Februari 2016, ada kejadian pesawat latih TNI yang jatuh di Malang, Jawa Timur. Pesawat itu merupakan milik TNI AU jenis Super Tucano, menurut sumber Antara.

Baca juga artikel terkait PESAWAT LATIH JATUH atau tulisan lainnya dari Fahreza Rizky

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Fahreza Rizky
Editor: Maya Saputri