Menuju konten utama

Selama 4 Hari, Aliran Modal Asing ke Luar Rp0,59 Triliun dari RI

"Bank Indonesia mencatat aliran modal asing keluar atau terjadi capital outflow dari pasar keuangan domestik sebesar Rp0,59 triliun."

Selama 4 Hari, Aliran Modal Asing ke Luar Rp0,59 Triliun dari RI
Petugas menunjukan uang pecahan rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Selasa (3/1/2023). Rupiah ditutup melemah 28 poin atau 0,18 persen ke posisi Rp15.601 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.573 per dolar AS akibat dipicu kekhawatiran Bank Indonesia (BI) akan kembali menaikkan suku bunga acuan. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.

tirto.id - Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing keluar atau terjadi capital outflow dari pasar keuangan domestik sebesar Rp0,59 triliun. Aliran dana keluar itu terjadi berdasarkan data setelmen dari 6 sampai dengan 9 Februari 2023.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI l, Erwin Haryono mengatakan, aliran modal modal asing keluar selama empat hari tersebut terdiri dari jual neto Rp3,11 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp2,52 triliun di pasar saham.

"Berdasarkan data transaksi 6-9 Februari 2023, non residen di pasar keuangan domestik jual neto Rp0,59 triliun," ujar Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, di Jakarta, Jumat (10/2/2023).

Sementara secara keseluruhan sejak awal tahun berdasarkan data setelmen sampai dengan 9 Februari 2023, non residen beli neto Rp49,57 triliun di pasar SBN. Sedangkan jual neto Rp3,06 triliun di pasar saham.

Di sisi lain, premi CDS Indonesia dalam lima tahun naik ke 86,55 bps per 9 Februari 2023 dari dari 79,15 bps per 3 Februari 2023.. Hal ini mengindikasikan tingkat risiko berinvestasi di Indonesia mengalami peningkatan.

Ke depannya, bank sentral akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait. Terutama dalam mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.

Baca juga artikel terkait EKBIS atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - News
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Reja Hidayat