Menuju konten utama

Selain Khashoggi, Ada Lagi Jurnalis Saudi Meninggal Setelah Disiksa

Kasus Jamal Kashoggi belum terungkap sepenuhnya, sekarang ada lagi jurnalis Saudi yang meninggal setelah disiksa di penjara.

Selain Khashoggi, Ada Lagi Jurnalis Saudi Meninggal Setelah Disiksa
Wartawan Saudi Turki bin Abdul Azis Al-Jasser. twitter/@TurkialjasserJ.

tirto.id - Jurnalis dan penulis asal Arab Saudi, Turki bin Abdul Aziz Al-Jasser meninggal dunia diduga setelah disiksa di dalam penjara.

Al-Jasser diduga secara paksa ditahan selama delapan bulan di dalam penjara. Ia ‘dihilangkan’ karena operasi intelijen yang telah menyusup ke kantor Twitter di Dubai dan mengetahui Al-Jasser sebagai pengelola akun yang suka mengkritik keluarga kerajaan, seperti dilansir dari Alaraby, Rabu (7/11/2018) kemarin.

Sejak Maret 2018, Al-Jasser ini telah menghilang dan dipaksa mendekam di penjara oleh pemerintah Saudi. Hal itu diakui oleh beberapa sumber termasuk tokoh aktivis hak asasi manusia, Yahya Assiri.

Beberapa laporan bahkan sudah menyatakan Al-Jasser meninggal dalam tahanan setelah disiksa, namun ini belum dikonfirmasi.

"Al-Jasser dipaksa menghilang, dan kami mengikuti kasusnya," kata Assiri, pendiri organisasi hak asasi manusia (ALQST), yang perrnah diberikan suaka politik di Inggris tahun lalu itu.

Turki Al-Jasser diketahui telah menjalankan akun twitter Kashkool atau @calouche_ar, yang ternyata sudah dipantau oleh keluarga penguasa Saudi. Twit terakhir pada 2016 tentang Mohammed bin Salman yang menjadi pemimpin secara de facto.

Identitas asli Al-Jasser ditemukan oleh pihak berwenang Saudi setelah tim kerajaan “cyber warrior” menyusup kantor Twitter di Dubai. Penyusupan itu disebut sebagai bagian dari ‘operasi militer online Saudi’ yang dilakukan oleh Saud Al-Qahtani. Qahtani adalah mantan kepala penasihat untuk Putra Mahkota, Mohammed bin Salman yang dikenal sebagai Saudi Steve Bannon.

Qahtani juga diklaim merupakan arsitek dari kampanye media sosial Saudi yang dikerahkan operasi militer online untuk melecehkan para kritikus rezim kerajaan, termasuk Jamal Khashoggi, jurnalis yang dibunuh di Konsulat Arab Saudi di Istanbul.

Qahtani yang dipecat setelah terbukti terlibat dalam pembunuhan Khashoggi, mengunggah sebuah tweet pada Agustus 2017 terkait dengan operasi penyusupan, memperingatkan para pembangkang bahwa mereka tidak akan terlindungi dari nama-nama palsu yang mereka gunakan.

Pada Oktober lalu, Arab Saudi juga diklaim telah memantau melalui twitter beberapa akun yang dikenal kritis di Riyadh.

Sebelumnya, jurnalis asal Arab Saudi yang juga meninggal dunia karena mengkritik keras pemerintah terutama keluarga kerajaan Arab adalah Jamal Khashoggi (59). Ia bekerja untuk The Washington Post dan dikenal melontarkan kritik keras terhadap kebijakan pemerintah Arab Saudi lewat tulisan-tulisannya.

Pada 2 Oktober lalu, Khashoggi menghilang usai datang ke kantor konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki. Dan hinga kini kasusnya masih dalam tahap penyidikan.

Baca juga artikel terkait PENYIKSAAN atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri