Menuju konten utama

Selain Displin 3M, Masyarakat Dapat Lawan COVID-19 dengan 3K

Psikolog Edward Andriyanto Sutardhio mengatakan masyarakat bisa mengantisipasi virus corona dengan menerapkan 3K.

Selain Displin 3M, Masyarakat Dapat Lawan COVID-19 dengan 3K
Petugas medis mengambil spesimen seorang perempuan warga binaan di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Dumai di Dumai, Riau, Rabu (30/9/2020). ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid/foc.

tirto.id - Pemerintah melalui Satgas COVID-19 terus menyosialisasi kampanye 3M (memakai masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak dan menghindari kerumunan) ke masyarakat sebagai mitigasi untuk memutus rantai penyebaran Corona.

Selain 3M, Psikolog Edward Andriyanto Sutardhio sekaligus dosen di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia mengatakan, masyarakat bisa mengantisipasi virus corona dengan menerapkan 3K.

Bahkan, kata Edward, sebagaimana dia sampaikan dalam talkshow "Perjuangan Penyintas Melawan Covid-19" di Media Center Satgas Penanganan Covid-19 Graha BNPB Jakarta pada Senin (19/10/2020) kemarin, 3K juga dapat mempercepat proses penyembuhan pasien terkonfirmasi positif COVID-19.

3K yang pertama adalah "Kaji Informasi", yaitu dengan mengkaji semua informasi dan memastikan hanya informasi yang dapat diandalkan serta positif yang masuk ke dalam pikiran.

Berikutnya adalah "Kelola Emosi" yakni dengan mengatur seluruh emosi kita agar lebih rileks, tenang, dan lebih nyaman sehingga punya kekuatan untuk melawan penyakit yang menyerang imunitas tubuh itu.

Sementara 3K yang terakhir adalah "Kembangkan Sumber Daya", yaitu dengan mencari hobi atau sesuatu yang menyenangkan.

"Sumber daya paling penting berada di sekeliling yang bisa membantu masyarakat lebih baik, lebih sehat, dan lebih mampu menghadapi situasi sulit ini," kata Edward sebagaimana dikutip dari situs web covid-19.go.id.

Selain itu, Edward juga berpesan untuk para penyintas COVID-19 agar segera kembali beraktivitas di tengah masyarakat.

Para penyintas COVID-19, kata Edward, dapat berbagi bagaimana perjuangan mereka dengan orang lain sehingga tahu apa yang harus mereka lakukan apabila mengalami hal serupa.

Edward menekankan bahwa yang tidak kalah penting adalah para penyintas COVID-19 bangkit melakukan yang terbaik bukan hanya untuk diri sendiri tapi juga pada orang di sekitarnya.

"Keberhasilan perjuangan para penyintas COVID-19 ini bisa dibagikan kepada orang lain sebagai bentuk kepedulian dan upaya untuk memutus mata rantai penyebaran wabah coronavirus di negara kita," paparnya.

Seturut data Satgas COVID-19 per 19 Oktober 2020, pandemi Corona di Indonesia belum surut, dengan kasus terkonfirmasi bertambah 3.373 kasus baru dengan total kasus konfirmasi sebanyak 357.762 kasus.

Sebagaimana digaungkan oleh Satgas COVID-19, membiasakan dan mewajibkan diri untuk mematuhi protokol kesehatan merupakan salah satu kunci agar COVID-19 dapat ditekan penyebarannya.

Untuk mewujudkannya, dibutuhkan perilaku disiplin dari diri sendiri dan sangat perlu untuk dilakukan secara kolektif dengan penuh kesadaran.

-------------------------

Artikel ini terbit atas kerja sama Tirto.id dengan Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB).

Baca juga artikel terkait KAMPANYE COVID-19 atau tulisan lainnya dari Ibnu Azis

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Ibnu Azis
Editor: Agung DH