Menuju konten utama

Sejarah Karnaval Brazil 2023, Dituding Satanic & Fakta Bencana

Kenapa karnaval di Brazil dikaitkan dengan bencana alam?

Sejarah Karnaval Brazil 2023, Dituding Satanic & Fakta Bencana
Lumpur menutupi area setelah banjir memicu tanah longsor mematikan di dekat pantai Juquehy di Sao Sebastiao, Brasil, Senin, 20 Februari 2023. (AP Photo/Andre Penner)

tirto.id - Karnaval Brazil di bulan Februari 2023 kemarin menyita perhatian publik dunia setelah festival Prapaskah di Sao Paulo, Brasil, disebut-sebut jadi pemicu bencana dahsyat yang menewaskan puluhan orang dan ribuan lainnya.

Festival itu dituding memicu bencana karena mengusung tema satanic atau menunjukkan pemujaan setan. Berikut ulasan sejarah singkat karnaval Brazil 2023 yang terkenal selalu meriah.

Mengutip rio.com, karnaval Brazil pada awalnya merupakan festival musim semi Yunani yang ditujukan untuk menghormati para dewa. Kemudian, Bangsa Romawi mengadopsi tradisi yang sama dengan mengadakan pesta untuk menghormati Bacchus, dewa anggur Romawi, dan Saturnalia.

Akan tetapi, festival yang diadakan Bangsa Romawi itu kerap diisi dengan hura-hura dan pesta mabuk-mabukan. Akhirnya, Gereja Katolik Roma mengubahnya menjadi festival sebelum awal Prapaskah.

Berdasarkan pemberitaan Rio, perayaan karnaval di Brasil sendiri diperkirakan dimulai pada tahun 1723 dengan imigran Portugis dari pulau Azores, Madeira, dan Cabo Verde memperkenalkan Entrudo.

Pada awal perayaannya, orang-orang di Brasil secara bersamaan keluar ke jalan saling membasahi dengan ember air serta melemparkan lumpur dan makanan, namun kerap diakhiri dengan kerusuhan hingga tawuran di jalanan.

Seiring berjalannya waktu, karnaval Brazil kian diperbaiki hingga sekitar tahun 1800-an, parade yang digelar di festival tersebut sudah lebih terorganisir dengan mengisi acara besar seperti Grandes Sociedades atau perkumpulan besar di mana Kaisar bergabung dalam perayaan bersama kelompok bangsawan yang berparade topeng berkostum dan musik mewah.

Sementara itu mengutip riocarnaval.org, karnaval Brazil merupakan perayaan utama di negara tersebut yang telah mendapatkan penghargaan sebagai “Pertunjukan Terbesar di Dunia”.

Berdasarkan sejarahnya, karnaval Brazil lahir berbarengan dengan masa kebangkitan agama Katolik di negara tersebut serta disebut-sebut terinspirasi dari perayaan Portugis bernama Entrudo.

Karnaval Brasil yang identik dengan festival Sao Paulo hingga Rio de Janeiro biasanya digelar selama lima hari dari Jumat sampai Selasa, atau sebelum dilangsungkannya Rabu Abu, sebuah tradisi katolik penting yang menandakan dimulainya Prapaskah.

Dalam perayaan tersebut, banyak atraksi penuh warna yang identik dengan negara tersebut hingga tarian khas Brasil, yakni Samba. Selain itu, karnaval Brazil juga disebut-sebut sebagai usaha komersial karena dapat menarik turis internasional dalam skala besar.

Festival Lekat dengan Tarian Samba di Brazil

Masih mengutip riocarnaval.org, karnaval Brazil sangat identik dengan pesta kostum dan tarian Samba yang baru diperkenalkan pada tahun 1917.

Menurut sejarahnya, tarian Samba dikenalkan ke Brasil pada awal tahun 1900-an oleh budak-budak Afrika. Sebelum menjadi tarian khas Brasil, tarian Samba justru menjadi suatu perayaan ketika gembira dan berlindung di waktu kondisi yang sulit bagi Afrika Barat atau Angola di masa lampau.

Setelah masa perbudakan dihapuskan di Brasil, sebagian besar orang Afrika yang memperkenalkan tarian Samba itu mulai mendirikan pemukiman lebih jauh ke selatan negara bagian Brazil, khususnya di Cidade Nova dan Prace Onze yang pada akhirnya dua wilayah tersebut menjadi episentrum budaya Samba yang kemudian menyebar cepat ke seluruh negeri dan melahirkan kelompok Samba.

Kemudian setelah semakin berkembang kelompok tarian Samba, mulai bermunculan sekolah Samba yang pertama kali lahir pada tahun 1928 bernama Deixa Falar. Kota Rio de Janeiro menjadi tempat kelahiran Asosiasi Sekolah Kota Samba yang kerap mengadakan parade Samba modern dalam karnaval Brazil yang digelar tiap tahun.

Akan tetapi, sekolah Samba yang masih memiliki eksistensi hingga kini yakni Sambadrome Marques de Sapucai yang memiliki historis sejarah juga dalam perayaan karnaval Brazil.

Festival Sao Paulo Dituding Satanic & Fakta Bencana di Brazi

Di samping historis panjang dari karnaval Brazil, baru-baru ini festival di Rio yang digelar pada 16 – 22 Februari 2023, menuai kontroversi setelah mengusung tema satanic hingga disebut-sebut membawa petaka bencana hebat yang menewaskan puluhan orang.

Seperti diberitakan guardian.org, negara bagian Sao Paulo di Brasil pada 21 Februari 2023 diterjang banjir dan longsor hingga menewaskan 64 orang serta sekitar 2.400 warga lainnya mengungsi karena tempat tinggalnya hancur oleh bencana tersebut.

Akibat bencana dahsyat tersebut, festival-festival di Brasil terpaksa dibatalkan karena tidak memungkinkan jika terus dilaksanakan di samping kerusakan besar yang menimpa.

Di samping itu, banyak yang mengasumsikan antara festival Rio atau karnaval Brazil dengan petaka dari Sang Pencipta Alam setelah perayaan tersebut mengusung tema berbau setan serta disebut-sebut menentang sisi religius.

Mengutip di unggahan akun Instagram @indoviral, dalam video tersebut terlihat sejumlah patung raksasa berbentuk setan hingga nuansa satanic lainnya yang meramaikan festival tersebut.

Tak aneh jika akhirnya banyak yang berpendapat bahwa festival tersebut menjadi pembawa petaka bencana dahsyat karena dinilai telah menentang sebuah ajaran yang seharusnya tidak berkaitan maupun berhubungan dengan segala sesuatu yang berbau sesat atau satanic.

Meskipun demikian, asumsi tersebut belum bisa dibenarkan sepenuhnya, terlebih Sao Paulo sendiri dalam satu bulan terakhir di awal tahun 2023 ini memang kerap dilanda hujan deras dengan intensi yang tinggi yakni menghujam hampir setiap hari dalam 24 jam.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Imanudin Abdurohman

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Imanudin Abdurohman
Penulis: Imanudin Abdurohman
Editor: Dipna Videlia Putsanra