Menuju konten utama

Sejarah Hari Penerimaan & Tujuan International Day of Acceptance

Tanggal 20 Januari diperingati sebagai International Day of Acceptance atau Hari Penerimaan Internasional, berikut sejarahnya.

Sejarah Hari Penerimaan & Tujuan International Day of Acceptance
ilustrasi International Day of Acceptance. foto/IStockphoto

tirto.id - International Day of Acceptance atau Hari Penerimaan Internasional diperingati setiap tahunnya pada tanggal 20 Januari.

Hari Penerimaan Internasional merupakan hari penting untuk sepenuh hati menerima kekurangan diri kita dan orang lain.

Perayaan tahunan ini adalah kesempatan untuk memberi tahu dunia betapa pentingnya merangkul siapa diri kita sendiri. Setiap orang memiliki hak sosial, hak berpendapat, minat dan tujuan yang berbeda, dan itu tidak apa-apa. Setiap orang berhak untuk berdaya dalam membuat perbedaan di dunia dan masyarakat.

Penerimaan didefinisikan sebagai persetujuan terhadap suatu situasi, proses, atau kondisi tanpa upaya untuk mengubahnya. Kita semua pada suatu saat dalam hidup kita mengalami situasi di mana kita diusir atau dikecualikan dari suatu kelompok atau pertemuan sosial.

Penting untuk menerima hal-hal tertentu dalam hidup. Gagasan ini juga berlaku dalam hal menerima kekurangan dan 'disabilitas' orang lain.

International Day of Acceptance adalah hari ketika orang-orang di seluruh dunia berkumpul untuk mendukung dan menerima tantangan yang datang bersama dengan memiliki disabilitas. Hari Penerimaan Internasional diciptakan sebagai cara untuk mengenali penerimaan sosial terhadap disabilitas.

Sejarah International Day of Acceptance

Terdapat kira-kira 15 persen dari populasi dunia yang memiliki beberapa bentuk disabilitas. Sejumlah 190 juta orang di seluruh dunia memiliki disabilitas. Di banyak tempat, mereka sering dikucilkan, hidup dalam kemiskinan, dan tidak bisa mendapatkan pendidikan.

Dalam banyak kasus, penyandang disabilitas dilihat dari apa yang tidak bisa mereka lakukan, bukan dari apa yang bisa mereka lakukan.

Laman National Today menulis, dalam dunia yang ideal, semua individu akan diterima apa adanya, tidak peduli betapa berbedanya, tidak peduli betapa uniknya. Ini adalah visi dari pahlawan penggagas hari penting ini, Annie Hopkins.

International Day of Acceptance didedikasikan untuk 'menerima' mereka yang menyandang disabilitas dan untuk menghormati mendiang Annie Hopkins.

Hari Penerimaan Internasional adalah penghormatan kepada pendiri 3E Love dan pencipta Simbol Penerimaan Annie Hopkins. Dia mendirikan 3E Love dengan tujuan untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik dengan mengedukasi orang-orang tentang pentingnya merangkul keberagaman.

Simbol Penerimaan terdiri dari kursi roda berbentuk hati. Simbol ini menyatukan orang-orang dari semua kemampuan dan membantu memicu percakapan yang akan membantu mengubah sikap menjadi lebih baik.

Hari ini diciptakan setahun setelah Hopkins meninggal dunia akibat komplikasi tak terduga yang terjadi selama prosedur medisnya.

ilustrasi International Day of Acceptance

ilustrasi International Day of Acceptance. foto/IStockphoto

Tujuan peringatan Hari Penerimaan Sedunia ini adalah untuk mengajak masyarakat mengakui bahwa mereka yang memiliki disabilitas juga memiliki hak. Suara mereka penting. Mereka memiliki kekuatan untuk membuat perbedaan di dunia. Lihat saja daftar orang-orang terkenal ini yang telah diterima dan mempunyai karya yang kuat:

  • Musisi Andrea Boccelli yang memiliki keterbatasan penglihatan
  • Aktris Marlee Matlin yang tuli
  • Aktor Daniel Radcliffe yang memiliki dispraksia
  • Pembicara motivasi Nick Vujicic yang terlahir tanpa lengan dan kaki
  • Komedian Josh Blue yang menderita cerebral palsy
  • Penari Sudha Chandran yang memiliki kaki palsu
Banyak orang lain di dunia yang tidak membiarkan kecacatan mereka menghentikan mereka. Beberapa di antaranya adalah Helen Keller, Ludwig van Beethoven, Stephen Hawking, Thomas Edison, dan Rosa May Billinghurst.

Sekarang adalah waktunya untuk sepenuhnya merangkul siapa diri Anda. Inilah saatnya untuk merayakan kemampuan kita, melebihi harapan yang dimiliki orang lain untuk Anda dan yang Anda miliki untuk diri Anda sendiri, dan menerima semua orang apa adanya.

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Iswara N Raditya