Menuju konten utama

Sejarah Hari LSM Sedunia yang Diperingati pada 27 Februari

Hari LSM Sedunia baru diresmikan pada 27 Februari 2014, berikut sejarahnya.

Sejarah Hari LSM Sedunia yang Diperingati pada 27 Februari
Ilustrasi lsm. foto/istockphoto

tirto.id - Tanggal 27 Februari dirayakan sebagai hari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Sedunia. Hari LSM Sedunia adalah hari internasional yang didedikasikan untuk mengakui dan menghormati semua organisasi non-pemerintah dan nirlaba.

Selain itu, hari LSM Sedunia juga dirayakan untuk orang-orang yang berkontribusi pada masyarakat sepanjang tahun. Hari LSM Sedunia pertama kali dirayakan pada 27 Februari 2014.

Perayaan hari LSM Sedunia menjadi hari yang bersejarah bagi komunitas LSM di seluruh dunia. Hari kalender internasional yang sekarang dikenal sebagai “Hari LSM Sedunia” ini diresmikan untuk pertama kalinya secara internasional, demikian dikutip dari Worldngoday.

Sejarah Hari LSM Sedunia

Sejarah Hari LSM Sedunia diawali pada tahun 2009 oleh Marcis Liors Skadmanis, seorang wirausahawan sosial. Tapi, hari LSM Sedunia baru diresmikan pada 27 Februari 2014.

Melansir dari laman National Today, Hari LSM Sedunia merupakan peringatan yang ditetapkan untuk menghormati semua organisasi non-pemerintah dan nirlaba, yang mengakui dampaknya terhadap dunia.

Sebenarnya, 12 negara anggota Forum LSM Laut Baltik telah merayakan Hari LSM Sedunia sejak tahun 2010. Tapi, baru mendapat pengakuan internasional pada tahun 2014 oleh Uni Eropa, PBB, dan organisasi internasional lainnya.

LSM atau NGO (non-governmental organization) didefinisikan oleh Departemen Komunikasi Global Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai organisasi yang merupakan “kelompok warga sukarela yang tidak mencari keuntungan, yang dibentuk di tingkat lokal, nasional, atau internasional untuk menangani masalah-masalah yang mendukung kepentingan publik.”

Meskipun LSM berasal dari abad ke-18, nama 'organisasi non-pemerintah' diciptakan oleh Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa 1945, Pasal 71.

LSM juga memiliki beberapa sebutan, seperti organisasi masyarakat sipil (CSO), non-profit organisasi (NPO), organisasi keanggotaan, dan organisasi amal.

LSM dengan organisasi lainnya dibedakan dengan adanya faktor independensi mereka dari pemerintah.

Di samping itu, LSM didanai secara pribadi melalui hibah, sumbangan pribadi, iuran keanggotaan, penjualan produk, terkadang, dan sumbangan pemerintah.

Survei menunjukkan bahwa ada tingkat kepercayaan publik yang tinggi terhadap LSM, dan menjadikan mereka wakil yang berguna untuk keprihatinan masyarakat.

Menurut Bank Dunia, ada dua jenis LSM, yaitu LSM operasional dan LSM advokasi. LSM operasional berfokus pada merancang dan mengimplementasikan proyek terkait pembangunan.

Sementara LSM advokasi mempromosikan penyebab spesifik yang berdampak pada kebijakan publik. Di samping itu, pendirian LSM harus terdaftar di bawah undang-undang negara bagian tertentu yang mereka rencanakan untuk beroperasi.

Persyaratan pendaftaran dapat bervariasi tergantung pada negara bagian. Di Amerika Serikat, sekarang ada sekitar 1,5 juta N.G.O.

Baca juga artikel terkait SOSIAL BUDAYA atau tulisan lainnya dari Ega Krisnawati

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Ega Krisnawati
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Alexander Haryanto