Menuju konten utama
Liga Champion 2020-2021

Sejarah Estadio do Dragao, Venue Final UCL 2021 Man City vs Chelsea

Sejarah Estadio do Dragao, Porto, stadion yang menjadi venue final Liga Champions 2021 antara Manchester City vs Chelsea pada Minggu, 30 Mei live SCTV.

Sejarah Estadio do Dragao, Venue Final UCL 2021 Man City vs Chelsea
Pelatih kepala Manchester City Pep Guardiola berteriak kepada para pemainnya saat pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Manchester City dan West Bromwich Albion di Stadion Etihad di Manchester, Inggris, Selasa, 15 Desember 2020. Clive Brunskill / Pool via AP

tirto.id - Stadion do Dragao akan menjadi saksi final Liga Champions 2020/2021 antara Manchester City vs Chelsea pada Minggu, 30 Mei 2021 pukul 02.00 WIB. Sebelum digunakan untuk final UCL tahun ini, Stadion yang dibuka pada 2003 itu sebelumnya sudah menjadi venue final UEFA Nations League (UNL).

Penunjukan Stadion do Dragao sebagai venue final Liga Champions musim ini baru dilakukan pada 13 Mei 2021 lalu. UEFA mengambil keputusan ini setelah memantau pandemi Covid-19 di Turki. Dalam rencana badan sepak bola Eropa tersebut, final UCL 2020/2021 dapat ditonton langsung oleh penggemar di stadion.

Namun, lolosnya 2 tim asal Inggris ke final menjadi masalah tersendiri. Pasalnya, Inggris menerapkan protokol ketat terkait pandemi Covid-19. Sementara, stadion yang awalnya hendak digunakan untuk partai final adalah Stadion Olimpiade Ataturk di Istanbul, Turki.

Departemen Transportasi Inggris selama ini mengeluarkan update daftar negara yang masuk zona merah, kuning, dan hijau terkait COVID-19 untuk warga mereka. Terdapat aturan khusus untuk orang yang melancong atau berasal dari negara-negara tersebut jika ingin masuk ke Inggris.

Turki dicantumkan sebagai negara zona merah oleh Departemen Transportasi Inggris terhitung sejak 12 Mei 2021. Artinya, warga Inggris pendukung Manchester City atau Chelsea yang datang ke istanbul, mesti menjalani karantina terlebih dahulu kala kembali ke Inggris.

Karantina berlangsung selama 10 hari, dengan catatan hari kedatangan di Inggris dihitung sebagai hari ke-0. Selain itu, orang yang dikarantina mesti menjalani 2 kali tes COVID-19 sebelum hari ke-2 dan hari ke-8.

Sekretaris Departemen Transportasi Inggris Grant Shapps menyebutkan negara-negara di zona merah COVID-19 semestinya "tidak dikunjungi kecuali dalam keadaan yang sangat ekstrem". Ia juga menambahkan, pemerintah Inggris terbuka untuk menjadi tuan rumah final UCL.

UEFA sempat mempertimbangkan ide ini. Namun, dalam rilis mereka, badan sepak bola Eropa itu menyebutkan, "meskipun ada upaya tak kenal lelah dari FA (asosiasi sepak bola Inggris) dan pihak berwenang, tidak mungkin untuk mencapai pengecualian yang diperlukan dari pengaturan karantina Inggris."

Akhirnya UEFA memilih Stadion do Dragao, Porto, Portugal sebagai solusi terakhir. Ini pilihan yang menguntungkan fans asal Inggris karena Portugal masuk negara dalam zona hijau versi pemerintah Inggris. Artinya, penggemar dan pemain yang menghadiri final tidak perlu dikarantina saat kembali dari Portugal.

"Fans harus menderita lebih dari 12 bulan tak bisa menonton tim mereka secara langsung, sedangkan mencapai final Liga Champions adalah puncak dari klub sepak bola. Menghilangkan hak suporter dari kesempatan untuk melihat pertandingan final secara langsung bukanlah pilihan dan saya senang kompromi bisa didapatkan," kata Presiden UEFA, Aleksander Čeferin.

Sejarah Stadion do Dragao: Venue Final UCL 2021

Estadio do Dragao yang punya kapasitas 50.033 penonton, didesain oleh arsitek lokal Portugal Manuel Salgado, sedangkan pembangunannya digarap oleh kontraktor lokal pula Somague.

Stadion ini resmi dibuka pada 16 November 2003 dengan pertandingan antara Porto melawan Barcelona. Dalam laga itu, Porto menang 2-0 lewat gol Derlei dan Hugo Almedia. Partai tersebut sendiri adalah debut non-resmi Lionel Messi untuk Barcelona ketika ia berusia 16 tahun. Di sisi lain, pelatih Porto kala itu adalah Jose Mourinho.

Nama Estadio do Dragao punya makna tersendiri. Naga sudah menjadi simbol yang mengakar kuat di Portugal, sekaligus merupakan lambang kota Porto.

"Naga ada dalam simbol kita dan tercantum di lambang kota. Tidak ada cara yang lebih baik untuk melambangkan kekuatan dan vitalitas FC Porto, atau kepastian dari masa depan. Tidak ada nama yang secara mitologis atau ideologis dapat menyampaikan hasrat penaklukan baru melebihi naga," kata Pinto da Costa, presiden Porto.

Sejauh ini, Estadio do Dragao sudah menjadi tuan rumah untuk 11 pertandingan Tim Nasional Portugal, dimulai sejak laga penyisihan grup EURO 2004. Kala itu, Portugal yang berstatus tuan rumah dikejutkan oleh Yunani, yang akan sekali lagi menaklukkan mereka di partai final, dengan skor 1-2.

Estadio do Dragao juga pernah menjadi venue final UNL 2019. Sejarah terukir di stadion ini kalah Portugal menaklukkan Belanda 1-0 pada 9 Juni 2019 sekaligus membuat Selecao jadi pemenang edisi pertama UEFA Nations League.

Pada 30 Mei 2021, sejarah lain akan terukir di Stadion Naga. Ada Manchester City dan Chelsea, sesama wakil Liga Inggris, yang bertarung demi hasrat jadi yang terbaik di Eropa. City mengincar gelar UCL pertama mereka, sedangkan Chelsea bermimpi mengulang kejadian di Munchen 2012.

Baca juga artikel terkait LIGA CHAMPION 2021 atau tulisan lainnya dari Fitra Firdaus

tirto.id - Olahraga
Penulis: Fitra Firdaus
Editor: Iswara N Raditya