tirto.id - Pertandingan Lazio vs AS Roma dalam Liga Italia Serie A 2020/2021 pada Sabtu (16/1/2021) menjadi Derby Della Capitale ke-158. Duel sesama tim ibu kota ini dan disebut-sebut sebagai derby tersengit di Italia.
Derby Della Capitale bukan sekadar pertandingan untuk meraih kemenangan, mendapatkan poin, dan mengamankan posisi di klasemen saja. Lebih dari itu, duel ini merupakan ajang eksistensi sekaligus medan adu gengsi bagi dua klub penghuni ibu kota beserta tifosinya.
Dikutip dari fotbalderbies, Derby Della Capitale merupakan derby terpanas di Italia, bahkan disebut-sebut melebihi Derby Della Madonnina (AC Milan vs Inter),
Derby d'Italia (Inter Milan vs Juventus), Derby della Mole (Juventus vs Torino), atau derby-derby lainnya.
Lantas, bagaimana sejarah dan asal-usul terjadinya Derby Della Capitale?
Sejarah Derby Della Capitale
Lazio didirikan tahun 1900 dengan nama nama awal Societa Podistica Lazio. Sedangkan AS Roma baru muncul pada 1927 atau berselang 27 tahun setelah lahirnya Lazio.
Pembentukan AS Roma disinyalir beraroma politis. Sebelum munculnya AS Roma, Lazio menjadi klub sepak bola paling superior di ibu kota, juga mampu bersaing dengan klub-klub dari Italia utara macam Juventus, AC Milan, atau Inter Milan.
Selain Lazio, di Roma kala itu terdapat tiga klub sepak bola lainnya, yakni Roman FC, SS Alba-Audace, dan Fortitudo-Pro Roma SGS. Benito Mussolini selaku Perdana Menteri Italia saat itu berkeinginan menyatukan klub-klub sepak bola di Roma, tapi Lazio menolak bergabung.
Penolakan Lazio dipengaruhi oleh intervensi dari Jenderal Giorgio Vaccaro, petinggi militer di pemerintahan Italia yang juga anggota eksekutif Federazione Italiana Giuoco Calcio (FIGC) atau Federasi Sepak Bola Italia.
Pengaruh Jenderal Vaccaro yang merupakan anggota klub Lazio amat penting bagi perjalanan tim berjuluk Biancocelesti ini. Vaccaro adalah orang yang memilih elang berwarna emas sebagai lambang klub yang dipercaya sebagai simbol kekuatan legiun Romawi.
Di sisi lain, AS Roma kemudian memilih serigala menyusui sebagai lambang karena erat kaitannya dengan mitologi Romawi.
Dilansir worldfootballindex, persaingan kedua klub juga dipengaruhi oleh lokasi tim di ibu kota, juga adanya faktor strata sosial masyarakat.
Penggemar Lazio berasal dari Parioli di bagian utara Kota Roma yang kebanyakan merupakan warga kelas menengah dan atas, sedangkan tifosi Giallorossi berbasis di Testaccio yang merupakan lingkungan kelas pekerja.
Rivalitas Roma vs Lazio
Lahirnya AS Roma tak pelak memantik rivalitas dengan Lazio sebagai sesama klub ibu kota Italia yang persaingannya bertahan amat lama hingga saat ini, dan dari sinilah asal-muasal Derby Della Capitale.
Derby Della Capitale pertama yang dimainkan terjadi pada 8 Desember 1929. AS Roma secara mengejutkan mampu mengalahkan Lazio dengan skor 1-0 berkat gol tunggal Rodolfo Volk.
Rangkaian kejadian monumental kerap mewarnai Derby Della Capitale. Tak hanya saling klaim soal klub sepak bola paling hebat di ibu kota, fanatisme ultras kedua tim juga kian memanaskan rivalitas, bahkan pernah terjadi insiden berdarah kendati sering pula terajut aksi solidaritas oleh kedua kubu.
Salah satu peristiwa terkait rivalitas Lazio vs AS Roma yang paling mengejutkan pernah terjadi pada musim 2009/2010 silam. Skuad Elang Ibu Kota diduga sengaja mengalah dari Inter Milan dalam upaya menggagalkan misi AS Roma merengkuh scudetto.
Di pekan 36 Serie A 2009/2010 itu, Lazio yang menjamu Inter di kandang sendiri kalah 0-2. Kemenangan Inter di Olimpico tersebut ternyata menjadi salah satu faktor penentu juara. Kala itu, Nerazzurri memang sedang bersaing sengit dengan Giallorossi.
Dan akhirnya, menurut data Soccerway, klasemen akhir musim 2009/2010 menempatkan Inter sebagai pemuncak dan berhak meraih trofi scudetto. Sementara AS Roma harus puas sebagai runner-up, hanya berjarak 2 poin saja dari Inter.
Rivalitas kedua tim ibu kota masih terjaga hingga saat ini, terlebih kala berduel di Derby Della Capitale, termasuk dalam laga sengit untuk Liga Italia musim 2020/2021.
Penulis: Alhidayath Parinduri
Editor: Iswara N Raditya
Penyelaras: Ibnu Azis
