tirto.id - Hari Persatuan Farmasi Indonesia diperingati 13 Februari setiap tahunnya. Hari tersebut ditetapkan sebagai tanda komitmen untuk menambah dan memperbaiki kualitas dan kuantitas sumber daya manusia pada bidang farmasi.
Di samping itu, penetapan tanggal peringatan ini turut menjadi pengingat lahirnya organisasi Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI).
PAFI dibentuk pada 13 Februari 1946 di Yogyakarta. Kehadirannya mengiringi perjuangan bangsa Indonesia yang kala itu berada di masa awal kemerdekaan. Organisasi tersebut beranggotakan semua tenaga yang memiliki bakti di bidang farmasi, terutama asisten apoteker.
Sifat unik pada PAFI yaitu menjadikannya sebagai organisasi profesi melalui kekaryaan dan pengabdian. Pengurus Pusat PAFI berasaskan Pancasila dan berkedudukan di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Mengutip laman Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, farmasi merupakan bidang profesional kesehatan sebagai kombinasi ilmu kesehatan dan ilmu kimia. Para ahli farmasi bertanggung jawab memastikan efektivitas dan keamanan penggunaan obat bagi orang-orang yang mengonsumsinya.
Sejarah Hari Persatuan Farmasi IndonesiaSeorang asisten apoteker meracik obat di Apotek Arcamanik, Bandung, Jawa Barat, Rabu (21/3/2018). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Hari Persatuan Farmasi Indonesia menjadi bentuk pengakuan terhadap semua tenaga yang mengabdikan diri untuk kemajuan kefarmasian di Indonesia. Mengutip situs PAFI, kehadiran ahli farmasi di negeri ini sudah eksis di zaman kolonial Belanda.
Saat Indonesia masih berada di bawah kekuasaan kolonial Belanda, pendidikan kefarmasian yang ada masih terbatas pada pendidikan Asisten Apoteker. Sebagian rintisannya bahkan mengenyam pendidikan sampai ke negara Belanda. Para ahli farmasi ini selanjutnya turut bergabung dalam perjuangan bangsa Indonesia sesuai bidangnya.
Ahli farmasi Indonesia berjuang dengan semua golongan masyarakat dalam usaha melenyapkan penjajahan dari tanah Indonesia. Selain menjalankan tugas keseharian, mereka memiliki tuntutan mempertinggi taraf kesejahteraan umum terutama pada bidang kesehatan masyarakat dan farmasi.
Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, sekira 6 bulan kemudian berdirilah Persatuan Ahli Farmasi Indonesia pada 13 Februari 1946. Pembentukan dilakukan di Hotel Merdeka, Yogyakarta. Salah satu pendirinya adalah Zainal Abidin yang juga diangkat sebagai Ketua PAFI pertama.
PAFI menjadi organisasi yang menghimpun Tenaga Ahli Farmasi Profesi Asisten Apoteker (AA) di seluruh Indonesia. Profesi tersebut sekarang disebut Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK). PAFI menjadi organisasi farmasi paling tua di Indonesia.
Sekarang setiap 13 Februari diperingati sebagai Hari Persatuan Farmasi Indonesia. Peringatan ini menjadi momentum betapa dibutuhkannya ahli farmasi dalam kehidupan bangsa.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Yulaika Ramadhani