Menuju konten utama

Sedot Tumpahan Minyak di Laut, Pertamina Pasang 5 Giant Octopus

Pertamina mengerahkan 5 Giant Octopus dan 2.000 meter Static Oil Boom untuk menyedot tumpahan minyak blok ONWJ.

Sedot Tumpahan Minyak di Laut, Pertamina Pasang 5 Giant Octopus
Warga mengumpulkan limbah tumpahan minyak "Oil Spill" yang tercecer milik Pertamina di Pesisir Pantai Cemarajaya, Karawang, Jawa Barat, Rabu (24/7/2019). ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/foc.

tirto.id - Pertamina masih mengintensifkan penanganan operasi pasca kebocoran minyak dan gas di sekitar anjungan lepas pantai YY Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (ONWJ)

Kali ini penanganan oil spill (tumpahan minyak) dilakukan dengan memasang 5 unit Giant Octopus Skimmer atau gurita raksasa dan membentang 5 x 400 meter Static Oil Boom di sekitar anjungan YY di wilayah Karawang, Jawa Barat.

Static Oil Boom diyakini mampu menahan penyebaran sedangkan Giant Octopus Skimmer digunakan untuk mengangkat oil spill yang tertampung di Static Oil Boom tersebut.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, Static Oil Boom ditempatkan di sekitar anjungan YY yang diindikasikan terdapat sumber utama keluarnya minyak mentah.

Hal tersebut diharapkan dapat mengisolasi minyak tersebut agar tidak melebar ke mana-mana di lautan.

"Pertamina juga menurunkan 5 Giant Octopus Skimmer yang dapat menyedot oil spill dengan kecepatan tinggi,” ujar Fajriyah lewat keterangan tertulis yang diterima Tirto, Senin (29/7/2019).

Alat ini dinilai mampu mengangkat minyak dengan kecepatan sekitar 250 ribu liter per jam. Selanjutnya oil spill dipompa ke kapal-kapal untuk penampungan sementara.

Selain penggunaan Static Oil Boom dan Giant Octopus Skimmer, Pertamina juga tetap menyiagakan puluhan kapal yang membentangkan Dynamic Oil Boom secara berlapis, sehingga mengurangi potensi oil spill yang tidak tertangkap dan terbawa arus sampai ke pesisir pantai.

Selama dua pekan penanganan peristiwa tersebut, Pertamina telah memobilisasi dan menyiagakan 32 kapal untuk oil spill combat, patroli dan standby firefighting. Pertamina juga mengerahkan drone untuk memonitor formasi Oil Boom dan pergerakan kapal, sehingga posisinya tepat dalam mengadang oil spill.

Khusus penanganan gas yang keluar dari anjungan YY tersebut, Pertamina terus melakukan spray dengan 2 Anchor Handling Tug Supply (AHTS).

Untuk penanganan di pesisir pantai, Pertamina juga telah memasang oil boom di muara sungai dan jaring ikan untuk menjaga tumpahan minyak agar tidak masuk ke pinggir pantai. Sebanyak 800 orang serta lebih dari 100 prajurit TNI juga dilibatkan dalam pembersihan ceceran minyak di pantai.

Sebelumnya, berdasarkan keterangan Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H Samsu, sumur YYA-1 diproyeksi dapat memproduksi minyak sebesar 3.000 barel per hari (Bph) dan menghasilkan gas 23 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).

Jika angka tersebut sesuai, artinya dalam satu hari tumpahan minyak yang keluar bisa mencapai 3.000 BPH.

"Artinya ini harus kita jaga," tutur Dharmawan dalam konferensi pers di kantor pusat Pertamina, Kamis (25/7/2019).

Baca juga artikel terkait PERTAMINA atau tulisan lainnya

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hendra Friana
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno