Menuju konten utama
Periksa Data

Seberapa Kuat Perdagangan Indonesia - Malaysia?

Hubungan perdagangan Indonesia dan Malaysia memang mengalami tren penurunan dalam beberapa tahun terakhir. Baik Indonesia dan Malaysia sama-sama mencatat defisit neraca perdagangan.

Seberapa Kuat Perdagangan Indonesia - Malaysia?

tirto.id - Hubungan Indonesia dan Malaysia kembali memanas. Ajang olahraga SEA Games yang sedianya ditujukan untuk mengakrabkan negara-negara di ASEAN, justru memantik keributan. Penyebabnya adalah kesalahan memasang bendera Merah Putih dalam buku panduan SEA Games 2017.

Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, melalui akun Twitter-nya, menuliskan “Pembukaan SEA Games 2017 yang bagus tapi tercederai dengan keteledoran fatal yang amat menyakitkan.” Hal ini dikarenakan pencetakan bendera Indonesia yang terbailk dalam buku panduan SEA Games 2017. Hal ini tentunya mengundang berbagai reaksi, baik dari warga Indonesia maupun Malaysia sendiri. Tak sedikit netizen Indonesia yang meminta Pemerintah Indonesia untuk bersikap tegas kepada Malaysia seperti yang dilakukan oleh Bung Karno pada 1963.

Menanggapi permasalahan ini, Presiden Jokowi memberikan responsnya. Ia meminta agar masyarakat tidak terlalu membesarkan masalah ini. “Kita sangat menyesalkan kejadian seperti itu, tetapi tidak usah dibesar-besarkan, kita menunggu permintaan maaf dari Pemerintah Malaysia dalam hal ini karena ini menyangkut sebuah kebanggaan nasionalisme dan bangsa kita Indonesia,” katanya di Gorontalo, Minggu (20/8/2017).

Hubungan dua negara tetangga yang sudah terjalin dengan baik selama bertahun-tahun memang mengalami naik turun. Relasi yang baik itu memang sudah seharusnya dijaga mengingat kedua negara saling membutuhkan satu sama lain. Hal itu salah satunya bisa dilihat dari transaksi perdagangan kedua negara yang cukup besar

Dari sisi perdagangan, total perdagangan Indonesia dan Malaysia sejak 2012 hingga 2016 memang mengalami tren penurunan. Namun, hubungan perdagangan kedua negara masih memainkan peran yang cukup penting.

Infografik Periksa Data Pentingkah Malaysia

Pada 2012, nilai perdagangan Indonesia-Malaysia bernilai $23,52 miliar atau setara dengan 6,16 persen dari total perdagangan Indonesia. Pada 2014, menurun menjadi $20,59 miliar atau tumbuh negatif 14,19 persen dibandingkan 2013 yang bernilai $23,99 miliar. Proporsi nilai perdagangan Indonesia dan Malaysia terhadap total perdagangan Indonesia pun menurun. Pada 2014, kontribusi perdagangan Indonesia dan Malaysia sebesar 5,81 persen terhadap total perdagangan Indonesia. Proporsi ini menurun menjadi 5,1 persen pada 2016.

Dibandingkan dengan negara ASEAN, pada 2016, Malaysia merupakan pasar terbesar kedua, setelah Singapura, sebagai tujuan ekspor Indonesia. Nilai ekspor Indonesia ke Malaysia pada 2016 sebesar $5,27 miliar. Sedangkan, nilai ekspor Indonesia ke Singapura untuk tahun yang sama sebesar $11,86 miliar.

Infografik Periksa Data Pentingkah Malaysia

Jika dibandingkan dengan dunia, pada 2016, Malaysia menempati posisi ke lima negara tujuan ekspor utama Indonesia. Cina merupakan negara tujuan ekspor pertama Indonesia dengan nilai ekspornya yang mencapai $16,79 miliar pada 2016.

Bagi Malaysia, Indonesia pun merupakan pasar besar bagi produknya. Pada 2016, Nilai ekspor Malaysia ke Indonesia tercatat senilai RM27,66 miliar atau setara dengan 3,5 persen dari total ekspornya. Nilai ini menempatkan Indonesia pada posisi mitra dagang terbesar ke delapan bagi Malaysia. Begitu pula pada 2015, dimana nilai ekspor Malaysia ke Indonesia mencapai RM29,1 miliar atau setara dengan 3,7 persen dari total ekspornya.

Infografik Periksa Data Pentingkah Malaysia

Minyak bumi mentah dan hasil minyak merupakan beberapa komoditas utama ekspor Indonesia ke Malaysia. Pada 2016, nilai ekspor minyak bumi mentah ke Malaysia sebesar $617,5 juta atau meningkat 147,59 persen dibandingkan 2015. Sedangkan, eskpor hasil minyak pada 2016 bernilai $294,3 juta atau mengalami penurunan sebesar 66,08 persen dibandingkan 2015 yang bernilai $867,7 juta.

Selain hasil tambang, komoditas ekspor utama Indonesia ke Malaysia adalah kopi. Sejak 2012 hingga 2016, per tahunnya, rata-rata nilai ekspor Indonesia ke Malaysia sebesar $66,01 juta. Selain kopi, buah-buahan tahunan juga menjadi komoditas ekspor utama Indonesia ke Malaysia. Pada 2016, nilai ekspornya mencapai $118 juta atau meningkat 271,07 persen dibandingkan 2015 yang tercatat bernilai $31,86 juta.

Dari sisi impor, sejak 2012 hingga 2016, nilai impor Indonesia dari Malaysia menujukan trend yang menurun. Pada 2012, nilai impor Malaysia tercatat senilai $12,2 miliar dan menurun menjadi $7,2 miliar atau setara dengan 5,31 persen terhadap total impor Indonesia. Jika dibandingkan negara ASEAN, pada 2016, Malaysia menempati posisi ketiga importir terbesar bagi Indonesia. Singapura menempati posisi pertama negara asal impor barang bagi Indonesia dengan nilai sebesar $14,54 miliar pada 2016.

Infografik Periksa Data Pentingkah Malaysia

Bagi Malaysia, Indonesia masih tetap menjadi mitra dagang utama. Pada 2016, impor Indonesia berkontribusi sebesar 4,2 persen terhadap total impor Malaysia atau setara dengan RM29,43 miliar. Indonesia menempati posisi ke delapan importir terbesar ke Malaysia pada periode yang sama. Tingginya kontribusi dan nilai dagang, baik ekspor maupun impor, Malaysia – Indonesia ini menunjukkan kuatnya hubungan perdagangan kedua negara.

Infografik Periksa Data Pentingkah Malaysia

Meskipun Malaysia merupakan salah satu mitra dagang terbesar, akan tetapi Indonesia mengalami minus dari sisi neraca perdagangan. Berdasarkan data BPS, pada 2012, neraca perdagangan Indonesia-Malaysia menunjukkan nilai negatif yang berarti nilai impor lebih besar daripada ekspornya.

Infografik Periksa Data Pentingkah Malaysia

Pada 2012, neraca perdagangan Indonesia-Malaysia sebesar minus $965,24 juta dan meningkat 175,16 persen menjadi minus $2.655,9 juta pada 2013. Pada 2016, neraca perdagangan Indonesia-Malaysia masih belum menunjukkan nilai positif, di mana neraca perdagangannya senilai minus $79,28 juta. Pada periode Januari-Mei 2017, neraca perdagangan Indonesia-Malaysia menunjukkan angka minus $139,25 juta, yaitu nilai ekspor tercatat sebesar $3,56 miliar dan impor sebesar $3,7 miliar.

Meskipun Malaysia salah satu pasar ekspor Indonesia, tetapi kontribusinya masih kecil dibandingkan negara lainnya sehingga masih bisa diabaikan sebagai tujuan ekspor. Dari sisi pemenuhan permintaan domestik yang dapat dilihat dari nilai impor pun, kontribusi Malaysia tidak besar, hanya sekitar 5 persen.

Begitu pula kedudukan Indonesia bagi Malaysia. Neraca perdagangan pada dua tahun terakhir menunjukkan nilai negatif. Berdasarkan laporan Malaysia External Trade Development Corporation (Matrade), neraca perdagangan Malaysia dari perdagangan dengan Indonesia menunjukkan nilai defisit MYR 1,9 miliar pada 2015 dan MYR 1,77 miliar pada 2016.

Baca juga artikel terkait PERIKSA DATA atau tulisan lainnya dari Nurul Qomariyah Pramisti

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dinda Purnamasari
Penulis: Nurul Qomariyah Pramisti
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti