Menuju konten utama

Saudi Tunjuk Menteri Baru Usai 11 Pengeran Ditangkap Sebab Korupsi

Kerajaan Arab Saudi menunjuk dua menteri baru, untuk urusan keamanan dalam negeri dan ekonomi, usai terjadi penangkapan terhadap belasan pangeran dan puluhan tokoh sebab kasus korupsi.

Saudi Tunjuk Menteri Baru Usai 11 Pengeran Ditangkap Sebab Korupsi
Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammed bin Salman saat bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump bertemu di Ruang Oval Gedung Putih di Washington, Amerika Serikat, 14 Maret 2017. ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque.

tirto.id - Arab Saudi menunjuk menteri baru untuk dua posisi penting. Keduanya menempati posisi untuk urusan keamanan dalam negeri dan ekonomi. Keputusan itu diumumkan televisi pemerintah Arab Saudi, pada Sabtu kemarin (4/11/2017).

Keputusan kerajaan Arab Saudi tersebut juga mengumumkan pembentukan komite anti-korupsi baru yang dipimpin oleh Pangeran Mohammed bin Salman, demikian laporan Reuters seperti dikutip Antara.

Pangeran Miteb bin Abdullah dibebaskan dari jabatannya sebagai Menteri Garda Nasional dan digantikan oleh Khaled bin Ayyaf. Sementara Menteri Ekonomi Adel Fakieh digantikan oleh wakilnya, Mohammed al-Tuwaijri.

Pangeran Miteb, anak mendiang Raja Abdullah, pernah dianggap sebagai pesaing utama Pangeran Mohammed bin Salman sebelum yang terakhir dinyatakan sebagai putra mahkota secara tak terduga pada dua tahun lalu. Miteb selama ini memiliki kendali pada garda nasional, pasukan keamanan internal elit yang dibangun dari unit kesukuan tradisional, dari ayahnya, yang memimpinnya selama lima dasawarsa. Pangeran Miteb adalah anggota terakhir keluarga Raja Abdullah yang memegang posisi tinggi dalam struktur kekuasaan di Kerajaan Arab Saudi.

Adapun Adel Fakieh telah menjadi orang penting bagi reformasi ekonomi kerajaan Arab Saudi sejak pengangkatannya sebagai menteri ekonomi pada tahun 2015. Ia mantan eksekutif perusahaan makanan yang memiliki reputasi mendorong reformasi politik yang sensitif di Saudi.

Adel sebelumnya pernah menjabat sebagai menteri tenaga kerja, menteri kesehatan dan wali kota Jeddah. Dia sempat menghadapi perlawanan sengit dari komunitas bisnis sebagai menteri tenaga kerja ketika menetapkan batasan kuota untuk pekerja asing demi meningkatkan akses pekerjaan bagi warga Saudi.

Di bawah kepemimpinan Pangeran Mohammed bin Salman, Adel Fakieh juga memimpin pengembangan rencana transformasi nasional dan upaya privatisasi yang diluncurkan tahun lalu untuk mengakhiri kerentanan keuangan kerajaan Arab Saudi akibat fluktuasi pasar minyak yang tidak dapat diprediksi.

Akan tetapi, Keputusan kerajaan tidak menegaskan Adel Fakieh akan memegangnya jabatan lain di pemerintahan atau tidak. Di Saudi, eks menteri sering bertugas sebagai penasihat. Pengganti Adel, Tuwaijri adalah mantan pilot angkatan udara Saudi dan eks pimpinan HSBC operasional Timur Tengah. Dia telah memimpin program kementerian ekonomi untuk proses privatisasi sekitar 200 miliar dolar aset pemerintah.

Penetapan dua menteri baru itu menyusul langkah dramatis pemerintah Arab Saudi yang telah menangkap 11 pangeran, empat menteri, dan puluhan mantan menteri pada Sabtu malam kemarin.

Satu di antara mereka adalah bilionare kelas dunia, pangeran Alwaleed bin Talal. Penangkapan Pangeran Alwaleed adalah kejutan. Pasalnya, dia mengendalikan perusahaan investasi Kingdom Holding dengan saham utama di News Corp, Citigroup, Twitter dan banyak perusahaan terkenal lainnya. Alwaleed juga mengendalikan jaringan televisi satelit yang ditonton di seluruh dunia Arab.

Penangkapan ini diduga merupakan langkah konsolidasi kekuatan politik Putra Mahkota Mohammed bin Salman, putra kesayangan dan penasihat utama Raja Salman, pemimpin Arab Saudi. Langkah itu sekaligus terindikasi untuk mengkonsolidasikan kendali Mohammed bin Salman terhadap tiga institusi keamanan bersenjata, yang telah lama dikepalai oleh cabang keluarga kerajaan yang terpisah.

Baca juga artikel terkait ARAB SAUDI

tirto.id - Politik
Sumber: antara
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom