tirto.id - Pemerintah daerah (Pemda) diminta tak lengah meski kasus Corona turun signifikan. Hal ini disampaikan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito.
“Penurunan kasus yang terjadi serta perkembangan yang baik ini tidak boleh membuat kita menjadi lengah,” ujarnya dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (5/10/2021).
Perkembangan kasus COVID-19 terus menurun setiap minggunya, dan minggu ini telah berlangsung selama 11 minggu berturut-turut usai lonjakan Juli lalu.
Penurunan pada minggu ini mencapai 34,6 persen dibandingkan minggu lalu. Bahkan untuk pertama kalinya kasus positif harian Indonesia berada di bawah 1.000 kasus per hari, yaitu 922 kasus per tanggal 4 Oktober 2021.
Meski begitu, Wiku mengingatkan bahwa masih terdapat provinsi dengan penambahan kasus di atas 1.000 pada minggu ini yang masuk 5 besar provinsi dengan angka tertinggi, yaitu Jawa Tengah (1.094 kasus), Jawa Barat (1.074 kasus), dan Jawa Timur (1.059 kasus).
Pada angka kesembuhan mingguan, terlihat mengalami penurunan yang disebabkan kasus positifnya juga menurun. Namun melihat persentasenya, terus meningkat. Dan, pada minggu ini rata-rata kesembuhan mencapai 95,77 persen.
Untuk kesembuhan minggu ini, dikontribusikan oleh 5 provinsi dengan jumlah kesembuhan tertinggi, yaitu di Jawa Barat sebesar 1.843, Jawa Timur 1.727, Jawa Tengah 1.652, Sumatera Utara 1.412 dan Bali 1.251.
Kemudian untuk kematian, meskipun persentasenya mengalami kenaikan, jumlah kasus kematiannya terus menurun hingga saat ini. Dalam menilai perkembangan kematian, penting melihat jumlah kasusnya, bukan persentasenya. Karena target pemerintah adalah menekan jumlah kematian hingga 0 kasus.
Perkembangan kematian Minggu ini, terdapat 5 provinsi yang mengalami kenaikan kematian tertinggi, yaitu Jawa Tengah sebanyak 100 kasus, Jawa Timur 81 kasus, Aceh 63 kasus, Papua 44 kasus dan Bali 41 kasus.
Untuk kasus aktif untuk pertama berada di bawah angka satu persen yaitu 0,86 persen di minggu terakhir. Jika dibandingkan saat lonjakan kedua, kasus aktif sempat menyentuh 19 persen. Untuk itu, angka kasus aktif saat ini lebih baik dari rata-rata dunia. Rata-rata dunia tidak pernah mencapai dibawah satu persen, dan saat ini kasus aktif dunia sebesar 7,77 persen.
Pemda dimohon membaca data dan angka COVID-19 di wilayahnya masing-masing. Dan bandingkan dengan daerah lainnya serta angka nasional. Sehingga dapat mengetahui posisi daerah masing-masing saat ini. Jika ternyata berada di posisi tertinggi, untuk perkembangan yang kurang baik.
“Penting untuk juga terus mengupayakan sinkronisasi data pusat dan daerah agar data yang tersedia saat ini akurat dan menggambarkan situasi sebenarnya. Tentunya kami berharap penurunan kasus baikan terjadi secara merata di seluruh wilayah Indonesia,” kata Wiku.
Editor: Yantina Debora