Menuju konten utama

Satgas COVID-19 Minta Pemda Gencarkan 3T untuk Tekan Pandemi Corona

Pandemi Corona belum diketahui kapan berakhirnya dan untuk memutus rantai penyebarannya Pemda perlu menggencarkan 3T.

Satgas COVID-19 Minta Pemda Gencarkan 3T untuk Tekan Pandemi Corona
Jurnalis mengikuti tes usap (swab test) COVID-19 gratis yang digelar Pertamina di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Jumat (23/10/2020). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wsj.

tirto.id - Satgas COVID-19 melalui Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicaranya, Prof. Wiku Adisasmito, minta Pemda gencarkan 3T untuk menekan pandemi Corona, lantaran perkembangan kasus tingkat nasional pekan ini cenderung ke arah yang kurang baik dibanding pekan sebelumnya.

Prof. Wiku mengatakan terjadi peningkatan kasus positif sebesar 8,2 persen.

"Jangan sampai yang terlihat tren penurunan kasus yang semu. Karena tren penurunan kasus minggu lalu ternyata diakibatkan testing [pemeriksaan] yang juga menurun," katanya pada Selasa (10/11/2020) melalui konferensi pers secara virtual dikutip dari Covid19.co.id.

"Hal ini jadi pembelajaran kita semua terlepas ada masa libur. Dan daerah harus menggencarkan 3T [testing, tracing, dan treatment]," tandas Prof. Wiku.

Satgas COVID-19 pada pekan ini mengapresiasi 5 provinsi yang pada pekan lalu berhasil keluar dari 5 besar provinsi dengan kenaikan kasus tertinggi, di antaranya Sumatera Barat, Kepulauan Riau, DIY, Papua Barat dan Papua.

Namun demikian provinsi yang sebelumnya keluar dari 5 besar, pekan ini kembali masuk 5 besar, di antaranya Jawa Tengah naik 919, Jawa Barat naik 833, DKI Jakarta naik 410, Kalimantan Timur naik 207, dan Kalimantan Barat naik 199.

"Kenaikan [pekan ini] terpusat pada pulau Jawa dan pulau Kalimantan," kata Prof. Wiku.

Satgas COVID-19 meminta 5 provinsi itu untuk jangan lengah, lantaran 5 besar penambahan kasus positif mingguan tertinggi, masih konsisten pada 10 provinsi pekan ini dan sebelumnya. Tidak ada perubahan secara signifikan.

Testing, Tracing, dan Treatment

3T adalah penerapan testing, tracing, dan treatment yang hendaknya dilakukan oleh otoritas terkait untuk melakukan pengujian, pelacakan, kemudian tindakan pengobatan atau perawatan kepada orang yang terpapar virus tersebut.

Akmal Taher selaku Mantan Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas COVID-19, seperti dikutip dari Antara, merekomendasikan penerapan 3T di samping tetap melakukan perilaku disiplin 3M.

Dokter yang juga pakar kesehatan itu mengatakan 3T diterapkan sebagai tindakan "jemput bola" untuk menguji dan melacak mereka yang positif sebelum dilakukan upaya pengobatan, perawatan, serta pemulihan pasien hingga sembuh.

Sedangkan menurut Reisa Broto Asmoro selaku Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, penerapan 3T menjadi kunci untuk menurunkan angka kasus positif dan menurunkan angka fatalitas yang disebabkan virus Corona.

"Mari dukung 3T yang dikeluarkan oleh pemerintah [...] kita saling bergotong-royong, berkolaborasi, dan bersatu untuk melawan COVID-19," kata Reisa dilansir Covid19.go.id.

-----------------

Artikel ini terbit atas kerja sama Tirto.id dengan Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB).

Baca juga artikel terkait KAMPANYE COVID-19 atau tulisan lainnya dari Ibnu Azis

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Ibnu Azis
Editor: Agung DH