Menuju konten utama
Pandemi COVID-19

Satgas: 14% Kasus COVID-19 di Indonesia Berasal dari Anak Sekolah

Wiku sebut 14 persen dari total kasus COVID-19 di Indonesia berasal dari anak usia sekolah mulai dari jenjang PAUD hingga SMA.

Satgas: 14% Kasus COVID-19 di Indonesia Berasal dari Anak Sekolah
Guru memeriksa suhu tubuh sejumlah siswa SD saat uji coba pembelajaran tatap muka di SDN Tegalwaru 02, Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (15/3/2021). ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/hp.

tirto.id - Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan sebanyak 14 persen dari total kasus COVID-19 di Indonesia berasal dari anak usia sekolah mulai dari jenjang PAUD hingga SMA.

"14 persen kasus COVID-19 itu pada usia anak sekolah dan kalau kita lihat dari kasus anak sekolah ini banyak di antaranya di usia 7-12 tahun ada 49.962 dan pada usia 16-18 atau usia SMA ada 45 ribu lebih," kata Wiku dalam acara daring yang disiarkan melalui kanal YouTube Kemendikbud, Selasa (30/3/2021).

Dari data yang dipaparkan Wiku per 29 Maret 2021 total ada 181.637 anak sekolah yang terpapar COVID-19. Selain terbanyak di usia 7-12 dan 16-18 tahun, usia lain seperti 0-2 tahun atau jenjang PAUD ada 23.934 yang terpapar.

Kemudian pada usia 3-6 tahun atau jenjang TK ada 25.219 yang terpapar, lalu usia 13-15 tahun atau jenjang SMP ada 36.634 yang terpapar.

"Totalnya 14 persen dari kasus di Indonesia jadi perlu menjadi perhatian kita semuanya. Kita harus tetap menjaga mereka tetap sehat dan tetap produktif untuk belajar," ujar Wiku.

Selain usia anak sekolah, para orang tua mereka juga memiki kerentanan yang lebih tinggi, semakin tua yakni di atas 60 tahun, maka risikonya 19,5 kali lipat terpapar hingga menyebabkan kematian.

Oleh sebab itu, kata dia, pembukaan sekolah tatap muka yang terbatas itu harus juga menjaga jangan sampai anak-anak tertular dalam perjalanan atau tempat lain saat sekolah, kemudian menulari orang tua yang memiliki komorbid.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Irwan Syambudi

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Irwan Syambudi
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Abdul Aziz