Menuju konten utama

Saran Bamsoet untuk Kemenristekdikti Tangkal Radikalisme di Kampus

Bamsoet menyarankan Badan Intelijen Negara (BIN) untuk menyelidiki kampus-kampus yang diduga terkena paham radikalisme.

Saran Bamsoet untuk Kemenristekdikti Tangkal Radikalisme di Kampus
Politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo menunjukkan buku karyanya berjudul Ngeri-Ngeri Sedap di Jakarta, Minggu (10/9). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari.

tirto.id - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menanggapi aksi penangkapan dan penggeledahan yang dilakukan Tim Densus 88 terhadap tiga terduga teroris di lingkungan Kampus Universitas Riau pada Sabtu (2/6/2018) lalu. Dalam penggeledahan itu, Densus mengamankan empat bom siap pakai.

Guna menghindari kejadian serupa, Pria yang akrab disapa Bamsoet itu memberi saran agar Kemenristekdikti dan Kemendikbud bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk menangkal paham radikalisme di kampus.

Merujuk pada hasil penelitian BNPT, kata Bamsoet, paham radikalisme telah masuk ke sejumlah perguruan tinggi di DKI Jakarta hingga Jawa Timur.

"Pimpinan DPR RI mendorong Kemenristekdikti dan Kemendikbud bekerja sama dengan BNPT untuk mengadakan kegiatan-kegiatan bertema nasionalisme di sekolah maupun universitas, guna meningkatkan cinta tanah air dan sikap bela negara pada generasi muda," ujar Bamsoet di Jakarta, Senin (4/6/2018), seperti dikutip Antara.

Politikus Golkar ini juga mengimbau para rektor agar mengarahkan para mahasiswa dan mahasiswi untuk menyelenggarakan kegiatan bertema nasionalisme di kampus.

Bamsoet juga menyarankan kepada Badan Intelijen Negara (BIN) untuk menyelidiki kampus-kampus yang diduga terkena paham radikalisme. Sehingga jaringan terorisme dapat segera diberantas.

Selain itu, ia juga menyarankan Polri agar meningkatkan pengawasan agar para terduga teroris tidak masuk ke lingkungan kampus dan di lingkungan pendidikan.

Tersangka Teroris di Universitas Riau Jaringan JAD

Berdasarkan keterangan Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Mohammad Iqbal, tersangka teroris yang diamankan di Universitas Riau, Muhammad Nur Zamzam alias Zamzam alias Jack (32), berafiliasi dengan kelompok teroris Jamaah Ansharut Tauhid (JAD).

Zamzam ditangkap Densus 88 Antiteror Polri di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Riau, Pekanbaru, Riau pada Sabtu (2/6/2018).

"Mereka ini sama dengan kelompok penyerang di Mapolda Riau, sama-sama jaringan JAD," kata di Mabes Polri, Jakarta, Senin (4/6/2018).

Menurut dia, Densus masih mendalami peran tersangka dalam rencana penyerangan gedung DPR RI dan DPRD Riau. Selain itu juga ditelusuri aliran dana yang masuk ke rekening pelaku.

"Kasus masih didalami, masih ditelusuri aliran dana pelaku," katanya.

Densus 88 menggeledah dan menemukan empat bom rakitan di Fisipol Unri, Pekanbaru, Riau pada Sabtu (2/6/2018). Keempat bom yang ditemukan memiliki daya ledak tinggi setara dengan bom yang meledak di sejumlah titik di Kota Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.

Zamzam ditangkap bersama dua orang lainnya, yaitu RB alias D (34), dan OS alias K (32). Ketiganya merupakan alumnus kampus Universitas Riau. Zamzam telah ditetapkan sebagai tersangka, sementara dua lainnya masih berstatus saksi.

Baca juga artikel terkait KETUA DPR atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto