Menuju konten utama

Sandiaga Sebut Investor Saudi Minati Sektor Properti dan Wisata DKI

Sandiaga mengatakan salah satu peluang investasi di DKI Jakarta, yang paling diminati oleh investor asal Arab Saudi, proyek properti.

Sandiaga Sebut Investor Saudi Minati Sektor Properti dan Wisata DKI
(Ilustrasi) Menteri BUMN Rini Soemarno melihat maket rusun saat "ground breaking" pembangunan rumah susun dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) di Stasiun Pondok Cina, Depok, Jawa Barat, Senin (2/10/2017). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso.

tirto.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengklaim para investor dari Arab Saudi meminati peluang investasi di berbagai sektor yang ditawarkan oleh Pemprov DKI Jakarta. Salah satu yang paling diminati oleh para investor asal Saudi ialah properti.

"Tadi (kami) melakukan pertemuan yang diinisiasi Asosiasi Investor Saudi Arabia. Di Indonesia salah satu yang paling diminati oleh para investor (Saudi) adalah di bidang perumahan khususnya affordable housing (rumah dengan harga terjangkau)," kata Sandiaga usai menghadiri Konferensi Investor Bisnis Real Estate Saudi Arabia di Hotel Ritz Carlton, Jakarta Selatan, pada Senin (15/1/2018) seperti dikutip Antara.

Menurut dia, Pemprov DKI Jakarta menawarkan ke para investor arab saudi peluang berinvestasi di pembangunan hunian dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) yang selama ini sedang dikembangkan oleh pemerintah di ibu kota.

Di antara proyek hunian TOD, yang ditawarkan Pemprov DKI ke investor Saudi, adalah yang berlokasi di Dukuh Atas, Lebak Bulus dan sembilan lokasi lainnya.

Sandiaga menambahkan para investor asal Arab Saudi juga meminati investasi dalam pengembangan sektor pariwisata Kepulauan Seribu.

"Ada keinginan untuk membangun juga di Kepulauan Seribu. Tadi salah satu investornya bekerja sama ingin membangun resort berkelas dunia berbasis maritim di Kepulauan Seribu," kata dia.

Sandiaga juga mengklaim para investor itu meminati investasi dengan skema penyaluran modal untuk usaha kecil dan menengah (UKM), khususnya yang bergerak di sektor properti.

"Pengusaha properti yang masih skala baru memulai, skala kecil, skala menengah itu nanti akan difasilitasi oleh REI (Real Estate Indonesia), Kamar Dagang Industri (KADIN) dan juga ada masyarakat ekonomi syariah," kata Sandiaga.

Pemprov DKI, dia melanjutkan, berupaya memberikan informasi sebanyak mungkin kepada para investor tersebut mengenai peluang bisnis yang masih terbuka di ibu kota.

"Teman-teman tim dari Dinas Penanaman Modal dan PTSP sudah langsung menjemput bola di sini. Jadi saya bilang tidak perlu lagi pakai MoU, langsung saja. Kalau misalnya ada keinginan berinvestasi kita berikan informasinya," kata Sandiaga.

Sandiaga menilai para pengusaha asal Arab Saudi yang meminati investasi di ibu kota merupakan pengusaha kelas kakap. "Rata-rata target yang mereka sampaikan ada yang di kelas besar. Pengusaha kelas kakap itu 200-300 juta dolar AS yang mereka siapkan. Tapi ada juga yang ada di bawah 50 juta dolar AS. Jadi ini rata-rata pengusaha besar yang datang dari Saudi Arabia," kata dia.

Pemprov DKI Jakarta pada periode pemerintahan Anies Baswedan-Sandiaga Uno selama ini memang memasang target ambisius untuk realisasi investasi asing dalam lima tahun ke depan di ibu kota, yakni Rp1000 triliun.

Pada tahun lalu, sebagaimana data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) DKI Jakarta, realisasi investasi di ibu kota selama periode Januari-September 2017 mencapai Rp74,8 triliun. Realisasi itu naik 76 persen dibandingkan periode yang sama pada 2016, yang sebesar Rp42,5 triliun.

Baca juga artikel terkait PEMPROV DKI JAKARTA

tirto.id - Ekonomi
Sumber: antara
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom