Menuju konten utama

Sandiaga: Kalau Anies Mau, Bukan Saya Cawapresnya

"Pilihan pertama Pak Prabowo adalah Pak Anies Baswedan dan Pak Anies bilang akan fokus di Jakarta, dan itu disampaikan minggu lalu," kata Sandiaga.

Sandiaga: Kalau Anies Mau, Bukan Saya Cawapresnya
Cawapres Sandiaga Uno tiba di Balkot, Jumat (10/8/18), tirto.id/Haris Prabowo.

tirto.id - Sandiaga Uno mengungkap proses dirinya menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2019. Menurutnya, keputusan awal Prabowo adalah meminang Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

"Kalau Pak Anies mau, bukan sayacawapresnya [Prabowo]," kata Sandiaga, di rumah ibunya, Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat (10/8/2018) dini hari.

Sandiaga pun bercerita, Anies, Prabowo dan dirinya sempat bertemu satu minggu lalu. Saat itu, ia mengaku baru tiba daru Moscow. Mereka membicarakan kemungkinan Anies menjadi cawapres Prabowo.

"Pilihan pertama Pak Prabowo adalah Pak Anies Baswedan dan Pak Anies bilang akan fokus di Jakarta, dan itu disampaikan minggu lalu," kata Sandiaga.

Atas penolakan Anies itu, menurut Sandiaga, kemudian Prabowo memintanya menjadi cawapres.

"Saya waktu itu sampaikan bahwa ada banyak sekali komplikasi yang timbul ketika saya ditawarkan. Tentunya saya sama-sama partai Gerindra dan saya juga sedang menjabat," kata Sandiaga.

Sandiaga lantas berkonsultasi dengan istrinya dan ibunya atas permintaan Prabowo itu. Maka, pada Senin pekan lalu, ia memutuskan siap maju menjadi cawapres dan mundur dari tim pemenangan.

Kemudian, Sandiaga berkonsultasi lagi dengan Prabowo dan Anies perihal posisinya di partai dan di DKI Jakarta. Di situ, keputusannya dia mundur dari semua jabatan yang dimilikinya saat ini.

"Alhamdulillah mitra koalisi PKS dan PAN melihat itu sebagai satu gesture yang menunjukkan kesungguhan, menunjukkan bahwa kami fokus untuk sama-sama berjuang untuk menenangkan hati dan pikiran rakyat Indonesia," kata Sandiaga.

Kamis (9/8/2018) malam, Prabowo dan Sandiaga mendeklarasikan diri sebagai pasangan capres-cawapres 2019 dengan diusung Gerindra, PKS dan PAN. Mereka akan melawan pasangan Jokowi-Maruf Amin.

Pencawapresan Sandiaga ini terbilang alot, lantaran sempat diwarnai isu ia memberikan uang Rp500 miliar kepada PAN dan PKS untuk menggeser posisi Agus Harimurti Yudhoyono sebagai pendamping Prabowo.

Selain itu, juga sempat diwarnai tarik ulur di antara partai-partai koalisi Gerindra. Walhasil, deklarasi pun disampaikan di waktu yang cukup larut sekitar pukul 23.30 WIB.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Politik
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri