Menuju konten utama

Sandiaga Ingin Pasang 60.000 CCTV di Jakarta dengan Bantuan Swasta

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno ingin memasang CCTV di daerah rawan di Jakarta untuk mengurangi tindakan kriminal.

Sandiaga Ingin Pasang 60.000 CCTV di Jakarta dengan Bantuan Swasta
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno. ANTARA FOTO/Reno Esnir

tirto.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menginginkan 60.000 CCTV terpasang di wilayah rawan kejahatan di Jakarta. Hal itu bertujuan untuk membuat Jakarta menjadi kota yang lebih aman dari tindakan kriminal dan pelecehan seksual,

Salah satu kasus pelecehan seksual misalnya, terjadi beberapa hari lalu di sebuah gang Jalan Bekasi timur IV, RT 08 RW 08, Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur. Seorang wanita berinisial DK (19) didekap pria tak dikenal hingga tersungkur di aspal saat berjalan sendirian.

"To make Jakarta safe. Jadi bukan hanya smart tapi juga safe. Nah ini yang akan kita dorong. Teman-teman dari diskominfotik sudah mengajukan beberapa program, karena kita ingin menjadi kota safe," ungkapnya di kawasan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (14/2/2018).

Menurut Sandi, jumlah yang telah terpasang di beberapa ruas jalan di Jakarta baru ada 10 persen atau 6.000 CCTV. "Selama ini, mungkin kita kerjasama dengan titik-titik untuk utilitas, komunikasi maupun mobilitas dari bisnis digital," imbuhnya.

Sandi juga membuka kemungkinan untuk menggandeng pihak swasta dalam pengadaan CCTV di Jakarta. Dengan demikian, kata dia, pengadaan itu dapat selesai hingga masa akhir jabatannya dan tak memboroskan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI.

"Nah ke depan, khususnya di daerah-daerah yang sekarang rawan ini kita ingin pasang juga CCTV. Program ini kita dorong terus. (Kerjasama) antara pemerintah dan dunia usaha agar lima tahun bisa tercapai," ujar Mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia tersebut.

Pengadaan cctv di Jakarta sudah dimulai sejak lama dan digencarkan pada masa pemerintahan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Hingga akhir 2016, 6.000 kamera CCTV yang dapat medeteksi wajah sudah terpasang.

Selain itu, Ahok juga menginginkan agar kamera-kamera itu dapat dikontrol setiap waktu dan terintegrasi dengan layanan panggilan darurat atau Jakarta 112. Ia bahkan sempat berencana membeli eks Kedutaan Besar Inggris untuk dijadikan pusat "Jakarta Siaga 112" tersebut.

cctv

Baca juga artikel terkait PEMPROV DKI JAKARTA atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Yandri Daniel Damaledo