tirto.id - Kasus meledaknya sejumlah baterai smartphone andalan Samsung, Galaxy Note 7, bahkan pada smartphone pengganti yang telah mereka tawarkan kepada konsumen yang menukarkan Note 7 versi lamanya, membuat raksasa teknologi asal Korea Selatan itu menghentikan sementara lini produksi Note 7.
Hal tersebut disampaikan oleh seorang pegawai Samsung pada bagian suplai yang menolak untuk disebutkan namanya kepada kantor berita Yonhap. "Langkah [penghentian sementara] ini termasuk pada pabrik Samsung di Vietnam yang bertanggung jawab untuk pengiriman global [dari Galaxy Note 7]," kata pegawai itu.
Kepada BBC, Samsung mengatakan bahwa mereka "sedang menyesuaikan waktu produksi [Note 7] untuk memastikan segala hal terkait kualitas dan keamanan" pada perangkat tersebut.
Langkah itu diambil oleh Samsung setelah dua operator jaringan seluler di Amerika Serikat berhenti mengganti atau menjual smartphone tersebut. Dua operator tersebut adalah AT & T dan T-Mobile.
"Sementara Samsung menyelidiki beberapa sejumlah laporan yang ada terkait masalah tersebut, T-Mobile untuk sementara menangguhkan semua penjualan Note baru 7 dan pertukaran untuk penggantian perangkat Note 7," kata T-Mobile di situsnya.
Sementara itu, AT & T mengatakan bahwa, "Kami tidak lagi melayani penukaran Note 7 baru saat ini, sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut dari insiden dilaporkan." Operator tersebut di sisi lain juga menyarankan pelanggan untuk menukarkan Note 7 mereka dengan smartphone yang lain.
Pada Senin (10/10/2016), Samsung juga mengatakan menghentikan pengiriman Note 7 untuk melakukan penyelidikan yang mendalam.
Sebagai catatan, perusahaan Korea Selatan itu mengeluarkan anjuran recall terhadap smartphone itu pada bulan September dan pada bulan lalu menjamin pelanggan bahwa perangkat Note 7 yang telah mengalami perbaikan merupakan perangkat yang aman. Akan tetapi, hingga saat ini terdapat sejumlah laporan dari pelanggan bahwa smartphone Note 7 yang telah mereka tukar mengeluarkan asap.
Pekan lalu, sebuah penerbangan domestik di Amerika Serikat dievakuasi setelah sebuah Note 7 yang telah diganti mulai mengeluarkan asap di dalam kabin. Sementara itu, seorang pria di Kentucky dilaporkan terjaga setelah kamar tidurnya dipenuhi oleh asap dari perangkat Note 7 yang telah ia tukarkan.
"Kami terus bergerak cepat untuk menyelidiki kasus yang dilaporkan untuk menentukan penyebab dan akan membagikan temuan kami secepatnya," kata Samsung. "Jika kita menyimpulkan bahwa terdapat masalah keamanan pada produk tersebut, kami akan bekerja dengan CPSC [Consumer Product Safety Commission AS] untuk segera mengambil langkah untuk mengatasi situasi yang ada."
Saham Samsung Electronics ditutup turun 1,5% di Seoul.
Eric Schiffer, seorang ahli strategi merek di Reputasi Konsultan Manajemen, mengatakan perusahaan harus mengambil tindakan untuk membatasi dampak berbahaya bagi citra perusahaan mereka.
"Jika [produksi] Note 7 dibiarkan terus, hal itu dapat mengarah pada langkah penghancuran diri terbesar sebuah merek dalam sejarah teknologi modern," katanya, seperti dikutip dari BBC.
Penulis: Ign. L. Adhi Bhaskara
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara