tirto.id - Kedatangan Pemimpin Gereja Katolik sedunia, Paus Fransiskus, ke Indonesia, ramai mendapat perhatian dari masyarakat, termasuk di media sosial. Meski tak jarang, narasi yang beredar tak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya.
Salah satunya, beredar informasi dalam bentuk gambar berisi poster yang menyebut organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menolak kedatangan Paus Fransiskus di Indonesia. Sebagai informasi, HMI sendiri merupakan salah satu organisasi mahasiswa berbasis keagamaan (Islam) yang ada di Indonesia.
Pada poster yang diunggah, terlihat gambar Paus Fransiskus dan tulisan penolakan atas kedatangan Paus Fransiskus di Indonesia yang mencatut nama dan logo organisasi HMI. Terdapat logo milik organisasi HMI pada bagian pojok kanan poster, serta tulisan HMI Cabang Jakarta Raya pada bagian tengah poster.
"HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM Cabang Jakarta Raya TOLAK KEDATANGAN PAUS FRANSISKUS DI INDONESIA," demikian narasi dalam poster tersebut.
Narasi tersebut diunggah oleh akun Facebook bernama “ꦮꦶꦢꦾ ꦄꦱ꧀ꦠꦸꦠꦶ” dan “Satyanugraha Yanautama” pada Rabu (4/9/2024). Sepanjang Rabu (4/9/2024) hingga Senin (9/9/2024), atau selama lima hari tersebar di Facebook, salah satu unggahan tersebut telah memperoleh 236 tanda suka, 121 komentar, dan telah dibagikan ulang 5 kali.
Lantas, benarkah isi poster yang berisi penolakan terhadap Paus Fransiskus yang diklaim dibuat oleh HMI?
Penelusuran Fakta
Pertama, Tirto melakukan penelusuran dengan menelusuri akun media sosial resmi milik HMI yaitu HMI Cabang Jakarta Raya, yang namanya dicatut dalam poster, serta akun Pengurus Besar HMI (PB HMI) sebagai induk organisasi HMI di tingkat nasional.
Hasilnya, kami tidak menemukan satupun adanya poster serupa terkait sikap organisasi HMI yang menolak kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia. Penelusuran dilanjutkan dengan memasukan kata kunci “HMI tolak kedatangan Paus Fransiskus di Indonesia” ke mesin pencarian Google.
Hasilnya, kami menemukan pernyataan resmi dari Ketua Umum PB HMI, Bagas Kurniawan, yang memastikan bahwa poster berisi penolakan kunjungan Paus Fransiskus di Indonesia, yang mengatasnamakan organisasi HMI, merupakan hoaks.
Menukil dari pemberitaan Antara, Bagas, mewakili HMI, menegaskan bahwa organisasinya justru menyambut baik kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia. Menurutnya, kunjungan tersebut merupakan kesempatan untuk menunjukkan semangat toleransi yang dijunjung tinggi masyarakat Indonesia.
"Ini adalah kesempatan bagi kita untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman, dan kita mampu hidup berdampingan dalam harmoni," kata Bagas, dilansir dari Antara, Selasa (3/9/2024).
Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk menyambut kedatangan Paus Fransiskus dengan rasa syukur dan menjadikan keteladanannya itu sebagai inspirasi, terutama bagi generasi muda Indonesia.
"Sebagai generasi penerus, kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga semangat toleransi dan kerukunan di tengah-tengah masyarakat yang majemuk. HMI berkomitmen menjadi garda terdepan mempromosikan nilai-nilai toleransi dan saling menghormati di antara semua elemen masyarakat," kata dia.
Sebagai informasi, Paus Fransiskus mengunjungi Indonesia dalam perjalanan apostolik pada 3-6 September 2024.
Mengutip laporan Tirto, Paus Fransiskus memulai kegiatannya pada Rabu (4/9/2024) dengan menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, hingga bertemu dengan uskup, imam, diakon, para biarawati, seminaris, hingga katekis di Gereja Maria Diangkat ke Surga di Gereja Katedral Jakarta.
Keesokan harinya pada Kamis (5/9/2024), Paus diketahui menghadiri pertemuan lintas agama di Masjid istiqlal Jakarta. Setelah itu, ia bertemu dengan penerima manfaat organisasi amal di kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). Acara selanjutnya adalah memimpin misa akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta.
Pada hari terakhir kunjungannya ke Indonesia, yakni Jumat (6/9/2024), Paus Fransiskus bertolak dari Jakarta menuju Port Moresby, Papua Nugini, melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta, sekitar pukul 9.45 WIB.
Berdasarkan pengamatan Tirto pada kunjungan Paus Fransiskus di Jakarta yang berlangsung pada 3-6 September 2024, kami juga tidak menemukan adanya protes yang dilakukan HMI untuk menolak kedatangan pemimpin tertinggi Gereja Katolik dunia tersebut di Indonesia, seperti yang tertera dalam poster unggahan.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran fakta yang dilakukan, tidak ada bukti yang membenarkan klaim bahwa organisasi HMI menolak kedatangan Paus Fransiskus di Indonesia.
Ketua Umum PB HMI Bagas Kurniawan menyebut poster yang menyebut bahwa HMI menolak kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia sebagai hoaks.
Jadi, informasi dalam poster yang menyebut HMI menolak kedatangan Paus Fransiskus di Indonesia bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Editor: Farida Susanty