Menuju konten utama
GoJek Liga 1 2018

Saatnya Persela Lamongan Bermain dengan Kepala Lebih Dingin

Dalam dua laga tandang terakhir, Persela tiga kali memberikan 'hadiah' tendangan penalti untuk lawannya.

Saatnya Persela Lamongan Bermain dengan Kepala Lebih Dingin
Pesepak bola Persela Lamongan Birrul Walidan (bawah) berebut bola dengan pesepak bola Persija Jakarta Rohit Chand (kanan) dalam lanjutan Liga 1 di Stadion Surajaya, Lamongan, Jawa Timur, Minggu (20/5). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

tirto.id - Rehat kompetisi GoJek Liga 1 2018 dimaksimalkan Persela Lamongan dengan melatih gaya bermain lebih tenang di kotak penalti sendiri, khususnya saat melakoni laga tandang. Seperti diketahui, dalam dua laga tandang terakhir Persela telah melakukan tiga kesalahan yang menghadirkan hadiah tendangan penalti untuk kubu lawan.

Yang pertama, dua kali Persela dihukum hadiah tendangan penalti saat menghadapi tuan rumah Bali United di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Selasa (11/9/2018). Penalti pertama diberikan wasit lantaran pemain Persela, Dendy Sulistiawan melakukan handsball di kotak 16. Adapun satu penalti lain terjadi karena pelanggaran yang dilakukan Ahmad Baasith terhadap Nick Van Der Velden.

Dua penalti itu sendiri dikonversi menjadi gol oleh para pemain Bali United. Alhasil, Persela takluk dengan skor tipis 3-2. Secara matematis, andai tak terjadi penalti, bisa jadi Persela mampu mencuri poin penuh dari tuan rumah di laga tersebut.

Sedangkan kesalahan lain dilakukan Persela saat melakoni laga tandang terakhir melawan PSMS Medan di Stadion Teladan, Jumat (21/9/2018). Dalam laga tersebut, rekrutan anyar Gian Zola melakukan pelanggaran keras terhadap Legimin Raharjo di kotak terlarang. Penalti lantas diberikan wasit untuk PSMS yang mampu menyudahi laga dengan skor 3-2. Jika penalti yang berujung gol tersebut tak terjadi, barangkali Persela bisa mencuri satu angka di markas PSMS.

Berangkat dari kerugian akibat poin demi poin yang terus tercecer, pelatih Aji Santoso pun terus memberikan instruksi agar para pemain tampil lebih waspada di dalam kotak terlarang. Kesalahan-kesalahan kecil yang berujung penalti terbukti merugikan Persela, dan hal tersebut sebisa mungkin ia hindari.

"Kami akan membenahi tim ini agar tidak melakulan kesalahan di dalam kotak penalti. Terutama ketika kami main di kandang lawan," tutur Aji seperti dikutip laman resmi GoJek Liga 1.

Persela sendiri sedang dalam ambisi tinggi untuk memperbaiki posisinya di klasemen sementara GoJek Liga 1 2018. Hingga artikel ini diunggah, Selasa (2/10/2018), Laskar Joko Tingkir masih terpaku di peringkat 10 dengan capaian 31 poin, hasil delapan kemenangan, tujuh kali imbang, serta delapan kekalahan.

Tuntutan untuk tampil lebih tenang dan menghindari kesalahan kian santer, lantaran skuat Persela juga punya ujian lain, tepatnya dalam ketimpangan skuat. Penggawa andalan mereka, Diego Assis sedang mengalami cedera dan diragukan tampil dalam waktu dekat.

Diego merupakan tumpuan utama Persela dalam hal membangun kreativitas serangan. Sejauh ini ia telah tampil 19 kali di ajang GoJek Liga 1, dan mencatatkan lima gol serta lima assist.

"Tentu ini merugikan kami, karena Diego adalah pemain andalan kami. Sementara yang cocok di posisi itu Gian Zola atau Fahmi Al Ayyubi. Nanti kami coba mana yang terbaik," tandas Aji.

Dalam waktu dekat, Persela dijadwalkan akan berhadapan dengan klub promosi PSIS Semarang. Duel ini seharusnya dihelat pekan lalu, namun penghentian GoJek Liga 1 akibat insiden kerusuhan suporter membuat laga ini ditunda hingga waktu yang belum ditentukan.

Baca juga artikel terkait LIGA 1 2018 atau tulisan lainnya dari Herdanang Ahmad Fauzan

tirto.id - Olahraga
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Herdanang Ahmad Fauzan