Menuju konten utama

Saat Selena Gomez Mengeluh

Selena Gomez mengeluh. Ia tak bisa leluasa konser di Jakarta. Selena merasa konsernya tak sesuai kepribadiannya. Tapi promotor bersikeras membatasi untuk menghindari adanya penolakan atas konsernya.

Saat Selena Gomez Mengeluh
Selena Gomez beraksi pada konsernya yang bertajuk Revival Tour Jakarta di ICE Serpong, Tangerang, Banten. [Antara Foto/Ranu Arimba]

tirto.id - Selena Gomez bukanlah gadis yang suka sambat. Sudah terjun ke dunia hiburan Hollywood, yang terkenal kejam, sejak umur 10 tahun, membuat mentalnya mengeras. Tapi malam itu dia sepertinya sudah tak tahan.

"Tonight I felt extremely unauthentic, unconnected to both my myself and my music. I've never really felt like my materials, wardrobe or a video could define me. I act on a moment and fear something that hasn't happened. I'm stagnant, I stay still and don't just sit with myself first and ask 'is this where I am, whole heartedly?' I've always told the truth. I'm always true to my word, I've shown who I am but I need to rethink some areas of my life creatively and personally. Had to get that out."

Selena mengunggah foto bertuliskan keluhan itu di Instagram. Dengan diimbuhi caption, "Not being negative about anything I've done. I'm grateful for every single moment I get here- Indonesia you were LOUD and clearly inspiring. Love you so much."

Anda tak salah baca. Selena mengeluh tentang konsernya di Indonesia yang berlangsung pada 23 Juli silam. Konser itu adalah bagian dari rangkaian Revival Tour yang dimulai sejak Mei dan akan berakhir pada akhir tahun ini. Indonesia adalah negara Asia pertama yang disinggahi gadis berdarah Meksiko-Italia ini. Selanjutnya Selena akan melanjutkan tur ke Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, kemudian Jepang.

Orang Indonesia --yang kebanyakan memang punya PhD di bidang gosip dan komentar media sosial—tentu banyak yang nimbrung di foto itu. Mulai dari kritikan pedas, gosip tingkat penjual sayur, hingga komentar tak nyambung macam jualan obat pembesar payudara. Namun, kebanyakan dari mereka satu suara: Selena merasa dikekang oleh promoter, antara lain soal pakaian yang tak boleh terlalu terbuka. Ini adalah spekulasi. Sebab Selena belum buka mulut blak-blakan. Tapi kalau memang itu kasusnya, tak mengherankan.

Ini bukan kasus pertama. Pada Mei 2012, Front Pembela Islam (FPI) mengecam Lady Gaga yang dijadwalkan akan konser di Indonesia. Habib Selon, mantan ketua DPD FPI Jakarta, menyebut Gaga sebagai penyanyi yang porno dan membawa aliran setan. Tak hanya FPI, penolakan juga datang dari Forum Umat Islam dan MUI yang berkata bahwa gaya Lady Gaga di panggung terlalu seksi dan mengumbar aurat.

Hal ini lucu, tentu saja. Mereka yang teriak-teriak soal keseksian atau "pornografi" yang dibawa oleh musisi luar negeri, adalah mereka yang menutup mata dengan keseksian serupa di negeri sendiri. Bukan hal susah mencari yang seperti itu di Indonesia. Kalau tak percaya, silakan cari lema “dangdut erotis” atau “penyanyi hot” di kanal pencarian Youtube. Bukti bahwa hal semacam ini ada di semua pojokan Indonesia.

Bedanya, konser Selena Gomez melibatkan uang belasan, atau bahkan puluhan miliar rupiah. Berkaca dari pengalaman Lady Gaga, rasanya wajar belaka kalau promotor Live Nation yang membawa Selena ke Indonesia memilih untuk bermain aman. Risiko dan biayanya terlalu besar jika konser Selena harus dibatalkan karena perkara sepele macam kostum panggung. Pasalnya, ongkos mendatangkan Selena bukan jumlah recehan.

Pada 2014 silam, Degy Entertainment, sebuah perusahaan booking artis, pernah merilis daftar nama-nama musisi beserta honor yang harus dikeluarkan untuk membooking mereka. Selena Gomez ada di angka 85 ribu hingga 125 ribu dolar, atau sekitar Rp1,75 miliar. Itu baru honor. Belum tiket pesawat, hotel, pemesanan gedung pertunjukan, dan biaya-biaya konser lain. Total ongkos produksi bisa mencapai Rp5 miliar hingga Rp10 miliar.

Tentu angka itu tak bisa dijadikan patokan, sebab ada banyak hal yang terjadi sejak 2014 dan bisa memengaruhi jumlah honornya. Selena Gomez kini sudah tumbuh jadi aktris remaja yang punya banyak penggemar. Pengikutnya di Instagram --salah satu tolok ukur kepopuleran artis zaman sekarang-- mencapai 91 juta orang. Kariernya melebar, dari awalnya aktris cilik, kini dia menjadi penyanyi, model, juga pemain film. Menurut situs Money Nation, kini Selena Gomez punya kekayaan bersih sekitar 46 juta dolar.

Aturan ketat yang dibuat promotor Live Nation untuk konser Selena Gomez ini mungkin bisa jadi tren baru di Indonesia. Biasanya para artis yang selalu merepotkan promotor dengan rider --permintaan artis yang harus dipenuhi-- aneh, bahkan gila-gilaan. Rider, selain merupakan perwujudan ego bintang, juga kerap dipahami sebagai pernyataan: seberapa besar kamu memperhatikan artis yang kamu booking.

Kanye West selalu meminta handuk Versace di hotel, juga busana 100 persen katun untuk supirnya. Mariah Carey, selain honor yang besar, juga sering meminta disediakan 20 anak kucing berwarna putih dan 100 ekor merpati. Marilyn Manson pernah meminta disediakan pekerja seks berambut gundul dan ompong. Lady Gaga suatu waktu pernah minta promotor menyediakan manekin dengan bulu pubis berwarna merah muda. Gerombolan rocker di Van Halen juga tak kalah manja dan merepotkannya. Mereka selalu meminta disediakan permen M&Ms tanpa warna cokelat. Kalau ditemukan ada M&Ms warna cokelat, mereka tak segan membatalkan konser.

Tapi meski pengalaman Selena ini menambah buruk citra Indonesia di mata artis luar negeri, mereka akan tetap berdatangan ke Indonesia. Sebab pasarnya memang besar dan selalu antusias. Selena bahkan secara khusus mengetik kata “loud” dengan huruf besar untuk menggambarkan betapa histerisnya para Selenator di Indonesia. Mereka juga tak segan mengeluarkan banyak uang untuk menonton pujannya. Tiket konser Selena dibanderol dari harga Rp900 ribu untuk kelas festival hingga Rp4 juta untuk VIP. Tiket kelas Festival dan Tribune A terjual habis.

Jadi, meski Selena mengeluh, setidaknya dia masih bisa konser di Indonesia dan tiketnya nyaris ludes. Tak seapes nasib Lady Gaga yang bahkan belum konser saja sudah dibilang pembawa aliran setan.

Baca juga artikel terkait SELENA GOMEZ TOUR 2016 atau tulisan lainnya dari Nuran Wibisono

tirto.id - Musik
Reporter: Alexander Haryanto & Nuran Wibisono
Penulis: Nuran Wibisono
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti