Menuju konten utama

Rutba Kembali Direbut Pasukan Irak

Pasukan keamanan Irak pada Selasa (25/10) merebut kembali Kota Rutba di bagian barat negeri itu, yang dua hari sebelumnya diserang oleh ISIS menurut para pejabat.

Rutba Kembali Direbut Pasukan Irak
Anggota pasukan keamanan irak menembakkan senjata artileri saat bertempur dengan ISIS di dekat Falluja, Irak, Minggu (29/5). Antara foto/reuters/Alaa Al-Marjani.

tirto.id - Kota Rutba yang sebelumnya dikuasai ISIS selama beberapa hari, sejak Selasa (25/10/2016) kota di bagian barat Irak itu kembali dikuasai pasukan keamanan pemerintah, demikian kata pejabat setempat.

"Pasukan kami sepenuhnya telah membersihkan Kota Rutba," kata Staf Mayor Jenderal Ibrahim al-Mahalawi.

Seorang jurnalis kantor berita AFP yang mengunjungi kota itu mengonfirmasi bahwa kota tersebut telah sepenuhnya kembali ke tangan pemerintah, demikian pula dengan pejabat lokal yang bertanggung jawab atas wilayah itu.

ISIS menyerang Rutba pada Minggu, merebut kantor wali kota itu sebentar sebelum direbut kembali oleh pasukan keamanan, tetapi masih mengendalikan dua kawasan.

ISIS dikabarkan telah mengeksekusi lima warga Irak, termasuk anggota pasukan keamanan, di kota itu pada Senin, ujar beberapa perwira militer.

Pada Jumat, puluhan ISIS melancarkan serangan besar di Kota Kirkuk yang dikuasai Kurdi, menewaskan sedikitnya 46 orang, sebagian besar anggota pasukan keamanan.

Pasukan Irak bergerak maju ke Mosul, benteng utama terakhir ISIS di negara itu, dari tiga sisi setelah mengumumkan awal operasi tersebut pada 17 Oktober.

Ahad pekan lalu, pasukan keamanan Irak membuat serangan balasan mengejutkan dan menewaskan 48 pria bersenjata yang menyerbu bagian-bagian Kirkuk.

"Empat puluh delapan 48 teroris Daesh (ISIS) tewas dalam bentrokan," kata Brigadir Jenderal Khattab Omar Aref kepada kantor berita AFP seperti ditulis Antara.

Unit kontraterorisme dan intelijen khusus masih memburu puluhan petempur ISIS yang menyerbu gedung-gedung publik pada Jumat dini hari.

Sejak itu bentrokan terjadi tanpa henti dan kota yang berada sekitar 240 kilometer di utara Baghdad itu masih memberlakukan jam malam.

Seorang pejabat senior Kementerian Dalam Negeri mengatakan bahwa setidaknya 46 orang lainnya tewas dalam serangan ISIS dan bentrokan yang terjadi berikutnya, sebagian besar anggota pasukan keamanan.

"Pasukan keamanan sekarang mengendalikan situasi tapi masih ada kantung-kantung ekstremis di daerah selatan dan timur," kata Aref.

"Kami berhasil menggagalkan rencana besar Daesh ini, yang ditujukan untuk merebut gedung-gedung pemerintah, termasuk maskar keamanan," katanya.

"Mereka dipukul mundur seperti mereka dikalahkan di pinggiran kota Mosul," kata kepala polisi tersebut merujuk pada serangan puluhan ribu tentara Irak untuk merebut kembali Mosul, benteng pertahanan utama terakhir ISIS di Irak.

Baca juga artikel terkait IRAK UTARA atau tulisan lainnya dari Agung DH

tirto.id - Politik
Reporter: Agung DH
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH

Artikel Terkait