tirto.id - Pendapatan yang diterima oleh seseorang akan dimanfaatkan untuk konsumsi dan tabungan, menurut J. M. Keynes. Semakin tinggi pendapatan, maka semakin tinggi pula secara nominal yang digunakan untuk konsumsi atau tabungan.
Konsumsi yang dilakukan oleh masyarakat meliputi kegiatan pemenuhan kebutuhan dengan pendapatan yang ada. Sedangkan sisa dari pendapatan yang tidak dikonsumsi akan menjadi tabungan.
Dengan kata lain, konsumsi adalah pendapatan yang dikeluarkan dan tabungan adalah pendapatan yang disimpan. Berdasarkan hubungan tersebut, fungsi konsumsi dan fungsi tabungan dapat dituliskan ke dalam rumus berikut:
Y = C + S
Keterangan:
Y: pendapatan
C: konsumsi
S: tabungan
Rumus Mencari Fungsi Konsumsi
Fungsi konsumsi yang pertama kali diperkenalkan oleh John Maynard Keynes dapat diartikan sebagai hubungan antara besarnya konsumsi dengan pendapatan yang dibelanjakan.
Jika dikaitkan dengan pendapatan nasional, besaran konsumsi tersebut tergantung pada besarnya pendapatan nasional. Fungsi konsumsi dapat ditulis ke dalam bentuk persamaan sebagai berikut:
C = a + bY
Keterangan:
C: konsumsi
a: konsumsi dasar tertentu yang tidak tergantung pada pendapatan (konsumsi otonom)
b: kecenderungan konsumsi marginal (MPC)
Lebih lanjut, dalam fungsi konsumsi Anda juga terdapat tingkat pendapatan Break Even Point (BEP) atau Break Even Income (BEI).
BEP ini menunjukan tingkat pendapatan di mana besarnya pendapatan sama dengan besarnya pengeluaran untuk konsumsi. Dengan begitu, BEP dapat dirumuskan sebagai berikut:
Y = C atau S = 0
Keterangan:
Y: pendapatan
C: fungsi konsumsi
S: fungsi tabungan
Rumus Mencari Fungsi Tabungan
Fungsi tabungan yaitu fungsi yang menunjukkan hubungan antara tabungan (S) dengan pendapatan (Y). Fungsi tabungan dapat dituliskan ke dalam rumus berikut:
Y = C + S
Y = (a + b Yd) + S
S = Y - (a + b Yd)
S = -a + (1 - b) Yd
Keterangan:
Y: pendapatan
C: konsumsi
S: tabungan
a: tabungan negatif bila pendapatan sama dengan nol
b: kecenderungan konsumsi marginal (MPC)
(1 – b): kecenderungan menabung marginal (MPS)
Yd: pendapatan yang dapat dibelanjakan
Dapat diartikan:
MPC = b
MPS = (1 – b)
Maka:
MPS = 1 – MPC
MPS + MPC = 1
Grafik Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan
Berdasarkan keterkaitan antara fungsi konsumsi dan fungsi tabungan, dapat diketahui bahwa fungsi konsumsi adalah hubungan jumlah konsumsi dan penghasilan, serta fungsi tabungan adalah hubungan jumlah tabungan dengan penghasilan.
Keterkaitan antara fungsi konsumsi dan fungsi tabungan tersebut dapat ditampilkan melalui grafik. Untuk menggambar grafik fungsi konsumsi dan tabungan tersebut, perlu ditentukan terlebih dahulu bahwa sumbu tegak telah menunjukkan sumbu C (sumbu konsumsi) dan S (sumbu tabungan), sedangkan sumbu datar menunjukkan sumbu Y (sumbu pendapatan).
Berikut langkah-langkah untuk menggambar grafik fungsi konsumsi dan fungsi tabungan:
- Grafik fungsi konsumsi dimulai dari titik a (konsumsi otonom).
- Grafik fungsi tabungan dimulai dari titik -a.
- Kemudian kedua titik tersebut ditarik garis lurus dan memotong titik BEP, baik titik BEP yang berada di atas maupun titik BEP yang berada di bawah. BEP dalam grafik ditunjukkan dengan titik E.
Cara Lain Mencari Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan
Selain cara di atas, terdapat cara lain untuk mencari fungsi konsumsi dan fungsi tabungan sebagai berikut:
Fungsi konsumsi:
C-C1/C2-C1 = Y-Y1/Y2-Y1
Keterangan:
C = tingkat konsumsi
C1 = tingkat konsumsi yang ke-1
C2 = tingkat konsumsi yang ke-2
Y = tingkat pendapatan
Y1 = tingkat pendapatan yang ke-1
Y2 = tingkat pendapatan yang ke-2
Fungsi tabungan:
S-S1/S2-S1 = Y-Y1/Y2-Y1
Keterangan:
S = tingkat tabungan
S1 = tingkat tabungan yang ke-1
S2 = tingkat tabungan yang ke-2
Penulis: Syaima Sabine Fasawwa
Editor: Yantina Debora