tirto.id - Kumpulan rumus deret aritmatika dibutuhkan oleh masyarakat yang ingin mengikuti seleksi yang berhubungan dengan tes kemampuan dasar seperti seleksi masuk perguruan tinggi, seleksi untuk Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), hingga seleksi dalam proses rekrutmen BUMN.
Oleh karena itu, kumpulan rumus mengenai deret aritmatika beserta contohnya ini dapat digunakan sebagai bahan belajar untuk mengetahui dan memperdalam pemahaman materi deret aritmatika sebelum menghadapi ujian atau tes kemampuan dasar.
Rumus deret aritmatika seringkali digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Pasalnya, terdapat beragam kegiatan dalam kehidupan masyarakat yang tidak terlepas dari penerapan konsep aritmatika salah satunya seperti memprediksi skala keuntungan atau kerugian yang akan dihadapi oleh pedagang atau pengusaha.
Aritmatika itu sendiri merupakan ilmu dasar matematika yang di dalamnya meliputi berbagai operasi hitung mulai dari penjumlahan, pengurangan, perkalian, hingga pembagian. Materi mengenai barisan dan deret aritmatika ini menjadi salah satu pokok pembahasan yang dipelajari dalam mata pelajaran Matematika kelas X SMA Kurikulum Merdeka.
Rumus dan Contoh Soal Deret Aritmatika
Agar lebih mudah dalam mempelajari dan memahami konsep dari materi barisan dan deret aritmatika, berikut ini disajikan kumpulan rumus deret aritmatika lengkap beserta contoh soal dan pembahasannya.
Baris dan Deret Aritmatika
- Pola Bilangan
Contohnya :
-Pola bilangan ganjil : 1, 3, 5, 7, 9, ...
-Pola bilangan genap : 2, 4, 6, 8, 10, ...
-Pola bilangan kuadrat : 1, 4, 9, 16, 25, ...
- Baris
Contohnya :
2, 4, 6, 8, 10, ...
1, 3, 5, 7, 9, 11, ...
- Deret
Contohnya :
2 + 4 + 6 + 8 + 10 + ... + Un
1 + 3 + 5 + 7 + 9 + 11 + ... + Un
- Barisan Aritmatika
Selisih dari nilai suku yang berdekatan selalu sama, suku tersebut dilambangkan dengan huruf b sedangkan nilai suku pertama dilambangkan dengan huruf a.
Rumus untuk suku ke-n dari barisan aritmatika yaitu sebagai berikut :
𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 – 1)𝑏
Keterangan :
𝑎 = U1 : suku pertama
𝑛 : banyak bilangan
𝑏 : beda suku
Contohnya :
1.Suku ke-40 dari barisan 7, 5, 3, 1, … adalah …
Pembahasan:
Diketahui:
a = 7
b = –2
ditanya 𝑈40 ?
Jawab:
𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 – 1) 𝑏
𝑈40 = 7 + (40 – 1) (−2)
𝑈40 = 7 + 39 . (-2) = 7 + (-78) = – 71
Jadi, suku ke-40 barisan aritmatika tersebut adalah –71.
2. Dalam suatu gedung pertunjukan disusun kursi dengan baris paling depan terdiri dari 12 kursi, baris kedua berisi 14 kursi, baris ketiga berisi 16 kursi, dan seterusnya. Banyaknya kursi pada baris ke-20 adalah …
Pembahasan:
Diketahui:
a = 12
b = 2
Ditanyakan 𝑈20 ?
Jawab :
𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 – 1) 𝑏
𝑈20 = 12 + (20 – 1) (2)
𝑈20 = 12 + 19 . (2) = 12 + (38) = 50
Jadi, banyaknya kursi pada baris ke-20 adalah 50 kursi.
3. Diketahui barisan aritmatika sebagai berikut: 5, 8, 11, … Tentukan nilai suku ke-15 !
Pembahasan:
Diketahui :
a = 5
b = 3
Ditanyakan U15 ?
Jawab :
𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 – 1) 𝑏
𝑈15 = 5 + (15-1) 3
𝑈15 = 5 + (14) 3
𝑈15 = 5 + 42 = 47
Jadi, nilai suku ke-15 dari barisan aritmatika tersebut yaitu 47
- Suku Tengah Barisan Aritmatika
Ut = ½ (𝑎 + 𝑈𝑛)
Keterangan :
Ut : Suku tengah
𝑎 = U1 : Suku pertama dalam barisan aritmatika
𝑈𝑛 : Jumlah suku ke n
Contohnya :
Diketahui barisan aritmatika 5, 8, 11, …, 125, 128, 131. Suku tengahnya adalah …
Jawab:
Barisan aritmatika 5, 8, 11, …, 125, 128, 131
Diketahui: suku pertama, a = 5 suku ke-n: Un = 131
Maka suku tengahnya yaitu :
Ut = ½ (𝑎 + 𝑈𝑛)
Ut = ½ (5 + 131)
Ut = 68
Jadi, nilai suku tengah dari barisan aritmatika tersebut yaitu 68
- Deret Aritmatika
𝑆𝑛 = 𝑛/2 (𝑎 + 𝑈𝑛)
atau jika kita substitusikan
𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 – 1) 𝑏 maka 𝑆𝑛 = 𝑛/2 (𝑎 + 𝑈𝑛)𝑆𝑛 = 𝑛/2 (𝑎 + (𝑎 + (𝑛 – 1) 𝑏)𝑆𝑛 = 𝑛/2 (2𝑎 + (𝑛 – 1) 𝑏)
Keterangan
𝑎 = U1 : suku pertama dalam barisan aritmatika
𝑏 : beda barisan aritmatika (Un – U(n-1)) dengan n adalah banyaknya suku
𝑛 : jumlah suku
𝑈𝑛 : jumlah suku ke n
𝑆𝑛 : jumlah n suku pertama
Contohnya :
1.Rumus jumlah n suku pertama deret bilangan 2 + 4 + 6 + … + 𝑈𝑛 adalah …
Pembahasan:
Diketahui:
𝑎 = 2
𝑏 = 2
Ditanya: rumus jumlah n suku pertama deret aritmatika tersebut ?
Jawab:
𝑆𝑛 = 𝑛/2 (2𝑎 + (𝑛 – 1) 𝑏)
𝑆𝑛 = 𝑛/2 (2.2 + (𝑛 – 1) 𝑏)
𝑆𝑛 = 𝑛/2 (2.2 + (𝑛 – 1) 2)
𝑆𝑛 = 𝑛/2 (4 + 2𝑛 – 2)
𝑆𝑛 = 𝑛/2 (2 + 2𝑛)
𝑆𝑛 = 𝑛/2 . 2 (1 + 𝑛) = 𝑛 (1 + 𝑛) = 𝑛 + 𝑛²
Jadi, rumus jumlah n suku pertama barisan aritmatika tersebut adalah 𝑆𝑛 = 𝑛 + 𝑛²
2. Diketahui deret aritmatika sebagai berikut 9 + 12 + 15 + . . . + U10 Tentukan:
a. Suku ke-10
b. Jumlah sepuluh suku pertama: S10
Jawab:
Diketahui :
𝑎 = 9
𝑏 = 3
Ditanya :
a.Suku ke-10
𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 – 1) 𝑏
𝑈10 = 9 + (10-1) 3
𝑈10 = 9 + (9) 3
𝑈10 = 9 + 27
𝑈10 = 36
b. Jumlah sepuluh suku pertama atau S10
𝑆𝑛 = 𝑛/2 (𝑎 + 𝑈𝑛)
𝑆10 = 10/2 (9 + 36)
𝑆10 = 5 (45)
𝑆10 = 225
- Sisipan pada Barisan Aritmatika
• Beda barisan aritmatika setelah disisipkan k buah suku akan berubah dan dirumuskan :
𝑏’= 𝑏/(k-1)
• Banyak suku barisan aritmatika setelah disisipkan k buah suku dirumuskan :
𝑛’=𝑛 + (𝑛-1)k
• Jumlah n suku pertama setelah disisipkan k buah suku dirumuskan :
𝑆𝑛’ = 𝑛’/2 (𝑎 + 𝑈𝑛)
Keterangan:
𝑏’ = beda barisan aritmatika setelah disisipkan k buah suku
𝑛’ = banyak suku barisan aritmatika baru
𝑛 = banyak suku barisan aritmatika lama
k = banyak suku yang disisipkan
𝑆𝑛’ = jumlah n suku pertama setelah disisipkan k buah suku
Contohnya :
Antara bilangan 20 dan 116 disisipkan 11 bilangan sehingga bersama kedua bilangan semula terjadi deret hitung. Maka jumlah deret hitung yang terjadi adalah …
Jawab:
Diketahui:
Deret aritmatika mula-mula: 20 + 116
Suku pertama (𝑎) = 20 dan suku ke-n : Un = 116 ; (n = 2)
Disisipkan : k = 11 bilangan
Maka banyaknya suku baru : 𝑛’= 𝑛 + (𝑛-1)k 𝑛’= 2 + (2-1)11 = 2 + 11 = 13
Jumlah n suku pertama setelah disisipkan k buah suku yaitu :
𝑆𝑛’ = 𝑛’/2 (𝑎 + 𝑈𝑛)
𝑆𝑛’ = 13/2 (20+116)
𝑆𝑛’ = 13/2 (136) = 884
Jadi, jumlah deret aritmatika setelah sisipan adalah 884
Penulis: Ririn Margiyanti
Editor: Yulaika Ramadhani