tirto.id - Dalam sepekan, Suriah menerima tiga kali serangan udara di fasilitas-fasilitas medis, demikian dilaporkan Antara.
Serangan udara terhadap dua rumah sakit di wilayah kekuasaan pemberontak di Suriah barat laut, Kamis (27/4/2017) kemarin, menewaskan sepuluh orang termasuk dua bayi dalam inkubator, menurut laporan badan pemantau.
Mereka termasuk di antara sembilan belas orang yang tewas akibat serangkaian serangan pada Kamis, di Provinsi Idlib yang dikuasai pemberontak, menurut laporan Observatorium HAM Suriah.
Berdasarkan laporan Antara, di Desa Deir Sharqi, lokasi salah satu rumah sakit berada, terjadi kerusakan parah dan bangsal rumah sakit terkubur reruntuhan bangunan akibat serangan itu.
Ini merupakan kali ketiga dalam kurun waktu kurang dari sepekan fasilitas medis di Idlib, yang dikuasai pemberontak dan ekstremis, dihujani serangan udara.
"Sepertinya pesawat tempur Rusia, mereka melancarkan empat serangan beruntun saat fajar terhadap sebuah rumah sakit di daerah pinggiran," Deir Sharqi, menurut pernyataan Observatorium.
Direktur Observatorium Rami Abdel Rahman mengatakan akibat serangan itu, dua bayi dalam inkubator tewas setelah alat bantu pernapasan mereka rusak.
"Enam warga sipil di unit gawat darurat tewas, termasuk dua bayi di inkubator, setelah terjadi kerusakan pada generator oksigen yang menjadi alat bantu pernapasan mereka,” kata Rami Abdel.
Pada hari yang sama, menurut keterangan Observatorium, empat petugas medis di sebuah apotek di Maarzita, wilayah selatan Idlib, juga tewas diduga akibat serangan udara Rusia.
Tidak hanya menyerang rumah sakit dan fasilitas medis lain, serangan udara juga terjadi di sejumlah wilayah di Idlib pada Kamis (28/4/2017) kemarin. Sembilan orang lainnya termasuk lima anak kehilangan nyawa mereka akibat serangan di beberapa wilayah tersebut.
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra